Pemprov Jabar Hemat Dana Ratusan Juta

Jum'at, 05 Juni 2015 - 08:32 WIB
Pemprov Jabar Hemat Dana Ratusan Juta
Pemprov Jabar Hemat Dana Ratusan Juta
A A A
BANDUNG - Pemprov Jabar menggelar Musyawarah perencanaan pembangunan (Musren bang) perubahan Rancangan Keuangan Pemerintah Dae rah (RKPD) 2015 secara virtual di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Jabar, Jalan Ir Djuanda (Dago), Kota Bandung, kemarin.

Kegiatan ini adalah mus renbang pertama di Indonesia yang digelar secara virtual. Mus ren - bang secara virtual tersebut diikuti oleh para kepala daerah di 27 kota/kabupaten sehingga menghemat anggaran ratusan juta rupiah. Layar berukuran sekitar 2x10 meter membentang di tengah ruangan. Setiap kepala dae rah yang mengikuti musrenbang terlihat di layar tersebut. Mereka berkomunikasi de ngan alat internet ber kecepatan dan bandwidthtinggi.

“Ini lebih menghemat karena tidak ada yang datang ke sini. Jadi bisa menghemat ra - tus an juta ru piah. Kami cuma sewa band width sama layar,” kata Kepala Bappeda Jabar Denny Juanda. Anggaran yang bisa dihemat dengan musrenbang melalui teleconference, ujar dia, adalah biaya penginapan hotel, transportasi, dan makan minum.

“Komunikasi antara pimpinan, Dewan, dan kepala daerah se luruh kabupaten/kota bisa terjadi. Kalau pengalaman Musrenbang biasa itu, habis dana sewa hotel,” ujar dia. Namun, meski di musrenbang kali ini para kepala daerah tak perlu hadir, ada saja yang absen dari kegiatan penting tersebut. Seperti, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang tengah berada di luar negeri dan Bupati Pur wakarta Dedi Mulyadi yang tugas di daerah lain.

“Tapi ke depan tak ada alasan bagi bupati/wali kota untuk tidak mengikuti musrenbang virtual. Silakan mau di Korea juga, saya set. Nah itu namanya virtual Musren bang,” kata Denny. Menurut Kepala Bappeda Jabar, tujuan virtual mus rembang ini digelar adalah agar ada ko munikasi antara gubernur/wakil gubernur dengan para bupati/wali kota di Jabar. Me lalui kegiatan ini, para bupati/wali kota dapat me nyampai kan program-program prioritas yang bisa dibantu oleh Pem prov Jabar.

Denny Juanda mengungkapkan, anggaran yang dibahas dalam perubahan RKPD ini sekitar Rp2 triliun. Dana tersebut akan disebar sesuai permintaan masing-masing daerah. “Tapi kami masih menunggu audit BPK (Badan Pemeriksa Keuang - an) karena daya serap kita masih 27%. Makanya kami ingin tidak ada hal baru lagi dalam proses pembangunan,” ungkap Denny.

Jabar Cyber Province

Selain untuk Musrenbang, rapat secara virtual ini juga akan diterapkan saat pembahas an Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jabar murni dan atau rapat pimpin an (rapim). Contoh, jika akan digelar rapim yang biasa di gelar di Gedung Sate itu, para kepala dinas tinggal dihubungi me lalui pesan singkat (SMS) atau media lain.

“Kalau ada yang di jalan, ting gal berhenti di rest area. Kepala dinas tinggal dikasih pulsa untuk berkomunikasi langsung. Tapi kepala dinas dituntut jago (dalam mengoperasikan pe rangkat virtual dan internet). Ini yang namanya Jabar Cyber Province,” tutur dia. Wagub Jabar Deddy Mizwar mengatakan, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi ini dapat melakukan efisiensi anggaran dan mening katkan efektivitas, sekaligus mendokumentasikan keseluruhan proses Musrenbang secara audio-visiual.

“Ini merupakan satu dari sem bilan belas inovasi Jawa Barat di bidang perencanaan sebagai upaya terobosan, sekali - gus bagian integral dari per wujud an Jawa Barat Cyber Pro vince,” tegas Demiz sapaan akrab Wagub. Demiz mengemukakan, dalam musrenbang itu banyak ideide muncul. “Biasanya bupati/ wali kota kanbelum pernah ada, paling staf, atau kadis. Kalau dengan virtual teleconference bisa hadir, bisa langsung berbicara,” ujar Demiz.

Dia menilai, setiap kabupaten/kota mempunyai program beragam demi mense jahterakan masyarakat. Namun, yang me narik adalah Kabupaten Ban dung Barat (KBB). Pemkab Bandung Barat tidak berbicara program melainkan masalah yang ada saat ini masih belum terselesaikan. “Itu bisa konsultasi bersama. Meski komunikasi ini belum sempurna, tapi yang penting lebih efektif dan efisien dari pada harus datang ke sini. Ini juga bisa menghemat anggar an,” tutur dia.

Musrenbang secara virtual, ungkap Demiz, perlu dilakukan agar para pejabat di Jabar tidak gagap teknologi. “Wajar saja, Jabar wilayah - nya sangat luas, pen duduknya banyak. Jadi ini (rapat secara virtual) bisa setiap saat kami lakukan. Tinggal kon tak. Kami bikin teleconfrence,” ungkap Demiz.

Menurut Wagub, ke depan, rapat secara virtual akan dilakukan antara bupati/wali kota dengan Gubernur dan perangkat pemerintahan paling bawah. Gubernur bisa langsung berbicara dengan kepala desa yang mempunyai permasalahan akrual di daerahnya.

“Selama ini sering terjadi keteledoran antara Pemprov Jabar dan pemerintah kabupaten/kota sehingga program atau janji Gubernur tidak te realisasikan dengan baik,” kata Wagub.

Yugi prasetyo
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7210 seconds (0.1#10.140)