Kemarau, 494 Personel Jaga Pintu Air

Rabu, 03 Juni 2015 - 11:42 WIB
Kemarau, 494 Personel Jaga Pintu Air
Kemarau, 494 Personel Jaga Pintu Air
A A A
INDRAMAYU - Aparat keamanan menjaga sejumlah pintu-pintu air dari Bendung Rentang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya mafia air dalam kegiatan gilir giring air yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.

TNI dan Polri bersama-sama men jaga dan mengawasi kegiatan tersebut dengan secara lang sung turun ke setiap lokasi. Dandim 0616 Indramayu, Letkol Arh Zaenudin me nga takan lang kah TNI dalam men jaga dan me ngawasi kegiatan gi lir giring air dari Bendung Ren tang di Kabupaten Majalengka un tuk sekitar 90.000 lahan per tanian di Kabu paten Indra mayu.

“Kami ingin memastikan pin tu-pintu air dapat mengairi po tensi wilayah-wilayah yang ke keringan. Diharapkan pula ke giatan gilir giring air tersebut masyarakat dapat mematuhi dan mengawalnya,” kata dia. Kodim 0616 Indramayu mengerahkan sekitar 294 personel untuk menjaga dan mengawasi di 18 titik dan tiga pintu air utama serta pintu air lainnya. Adapun tiga pintu utama itu yakni Pangkalan Pari, Rancajawat, dan Salamdarma.

Zaenudin menambahkan, jika di lapangan terbukti ada tindak pidana dalam penyaluran air irigasi, maka pihaknya akan ber tindak tegas. Kapolres Indramayu AKBP Wi jonarko menambahkan, pihaknya telah memerintahkan ja jarannya di setiap polsek untuk melakukan penjagaan dan pengawasan pada kegiatan tersebut. “Sekitar 200 personel diturunkan untuk menjaga pintupin tu air,” kata dia.

Dia menyatakan, pihaknya akan bertindak tegas jika di lapangan ditemukan mafia air. “Lang sung kami proses secara hu kum,” tukasnya. Wakil bupati Indramayu Supen di meminta kepada masingma sing camat untuk memantau distribusi air untuk petani di wilayahnya masing-masing. Hal ini dilakukan menyusul semakin maraknya preman air di sejumlah lokasi.

“Camat harus memantau se cara langsung, jangan sam - pai pe tani kekurangan air saat musim tanam sekarang,”ungkapnya. Supendi menambahkan, banyak keluhan dari petani terkait seretnya pasokan air karena ada nya indikasi preman air di wila yah perbatasan. Pemantauan dapat dilakukan dengan ke lompok tani agar pasokan air be nar-benar terpenuhi diareal pertanian.

Seperti diketahui, saat ini ma rak terjadi preman air terutama di wilayah-wilayah per batasan baik dengan Kabupaten Ma jalengka dan Kabupaten Cirebon. Saluran-saluran irigasi kerap dijaga preman air. Saluran air dari Bendung Rentang Majalengka yang mengalir ke wilayah Kabupaten Indramayu di jaga kelompok preman air.

“Sistem buka tutup saluran air harus melalui preman air dan harus membayar sejumlah uang,” ungkap Kasan, 35, petani asal Desa Tukdana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu. Saat ini sejumlah sungai yang menjadi sumber air di Kabupaten Indramayu terus me ngalami penurunan debit air, bah kan beberapa sungai ter tentu sumber air nya sudah tidak ada. Kurangnya pasokan air ke sejumlah sawah petani di Ka bupaten Indramayu, di ka re nakan pasokan air dari Ben dung Rentang Majaleng dan Waduk Jatiluhur Purwakar tasangat minim.

Tomi indra
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6082 seconds (0.1#10.140)