Juragan Bakmi Dirampok, Ratusan Juta Raib
A
A
A
TARUTUNG - Rumah pengusaha kedai bakmi di Silangit, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara (Taput) dirampok. Pemilik rumah dan pengelola kedai bakmi disandra, Sabtu (30/52015) sekitar pukul 03.30 WIB.
Humas Polres Taput Ipda W Baringbing mengatakan bahwa perampokan terjadi saat pemilik rumah bersama karyawannya sedang tertidur. Pelaku perampokan diduga berjumlah oleh enam orang dengan menggunakan penutup kepala ala ninja.
Perampok masuk ke dalam rumah dengan memanjat dinding rumah. Kemudian menjebol fentilasi rumah yang berada di lantai dua rumah toko di lokasi sepi penduduk tersebut.
Pelaku menyandra pemilik rumah bernama Aciok dan istrinya Anna serta karyawan bakmi tersebut, kemudian mengikatnya dan mengancam akan dibunuh menggunakan parang.
"Dari dugaan sementara, perampokan tersebut sudah direncanakan, dan kondisi rumah sudah dikuasai para perampok," katanya.
Setelah menyandera penghuni rumah, pelaku leluasa menjarah harta korban. "Kita masih mengumpulkan sejumlah barang bukti. Para perampok tergolong sudah berpengalaman, sehingga mereka dapat membawa sejumlah perhiasan dan note book," katanya.
Usai menjarah barang korban, pelaku kemudian turun dan membuka pintu depan rumah. Selanjutnya mereka kabur.
"Semua masih dalam proses penyelidikan, kita akan memberikan informasi lanjutan apabila sudah ada hasil. Kerugian sementara ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Karena para perampok berhasil membawa sejumlah barnag berharga," sebutnya.
Sementara Aciok yang datang ke kantor polisi mengaku sangat terkejut ketika mengetahui perampok tersebut masuk ke dalam rumah. Mereka masuk membawa parang dan linggis. "Itu yang kami ketahui dan kami lihat," pungkasnya.
Humas Polres Taput Ipda W Baringbing mengatakan bahwa perampokan terjadi saat pemilik rumah bersama karyawannya sedang tertidur. Pelaku perampokan diduga berjumlah oleh enam orang dengan menggunakan penutup kepala ala ninja.
Perampok masuk ke dalam rumah dengan memanjat dinding rumah. Kemudian menjebol fentilasi rumah yang berada di lantai dua rumah toko di lokasi sepi penduduk tersebut.
Pelaku menyandra pemilik rumah bernama Aciok dan istrinya Anna serta karyawan bakmi tersebut, kemudian mengikatnya dan mengancam akan dibunuh menggunakan parang.
"Dari dugaan sementara, perampokan tersebut sudah direncanakan, dan kondisi rumah sudah dikuasai para perampok," katanya.
Setelah menyandera penghuni rumah, pelaku leluasa menjarah harta korban. "Kita masih mengumpulkan sejumlah barang bukti. Para perampok tergolong sudah berpengalaman, sehingga mereka dapat membawa sejumlah perhiasan dan note book," katanya.
Usai menjarah barang korban, pelaku kemudian turun dan membuka pintu depan rumah. Selanjutnya mereka kabur.
"Semua masih dalam proses penyelidikan, kita akan memberikan informasi lanjutan apabila sudah ada hasil. Kerugian sementara ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Karena para perampok berhasil membawa sejumlah barnag berharga," sebutnya.
Sementara Aciok yang datang ke kantor polisi mengaku sangat terkejut ketika mengetahui perampok tersebut masuk ke dalam rumah. Mereka masuk membawa parang dan linggis. "Itu yang kami ketahui dan kami lihat," pungkasnya.
(nag)