Investor Hongaria Minati PLTS
A
A
A
TAPANULI TENGAH - Investor asal Hongaria berencana membangun mesin pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar panel energy berkapasitas 10 MW di kawasan Labuan Angin, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Proyek tersebut kemungkinan akan dikerjakan tahun ini juga dengan nilai investasi sebesar Rp250 miliar atau USD20 juta. Hal ini terungkap dari hasil kunjungan investor asal Hongaria, Senin (26/5) malam, di rumah dinas Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapteng, Sukran Jamilan Tanjung. Investor tersebut yakni Fuzik Zslot, Jozsef Atyim, Attila Tari, dan Adam Balogh, mewakili PT Informatic Fullservicis.
Mereka didampingi Yusuf Arbi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta tim konsultan dari PT Intra Media Insan Cendekia (IMIC). Dari hasil pertemuan itu juga terkuak bahwa pembangunan PLTS tersebut akan dilakukan bertahap hingga daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai 50 MW. Dengan demikian, total investasi diperkirakan akan mencapai Rp1 triliun lebih.
Plt Bupati, Sukran Jamilan Tanjung, dalam pertemuan itu menyatakan dukungannya terhadap rencana investasi tersebut. Dia berharap pembangunan itu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat Tapteng. “Kami siap mendukung, dan berharap investasi itu memberi manfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Tapteng,” ucap Sukran.
Yusuf Arbi dari Bappenas, sebelumnya menjelaskan, investasi pembangunan solar panel energy atau PLTS di Tapteng oleh investor asal Hongaria dilakukan setelah melalui kajian tim konsultan dari IMIC. Energi listrik yang dihasilkan nantinya akan dijual kepada PT PLN untuk pengembalian investasi. “Hasil kajian tim konsultan dari IMIC akan menjadi acuan untuk mengikat kontrak dengan PT PLN. Sementara dari hasil kajian IMIC menyebutkan bahwa potensi yang dimiliki Tapteng cukup bagus,” ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, setelah kontrak kerja sama terjalin, investor akan melaksanakan proyek tahap pertama, yaitu membangun infrastruktur pembangkit berkekuatan 10 MW senilai USD20 juta. Bila berhasil, akan dilanjutkan hingga mencapai 50 MW. Sementara Bussiness Development IMIC, Dieter Napitupulu, mengatakan, potensi yang dimiliki Tapteng cukup menjanjikan. Rencana pembangunan pembangkit itu bahkan sudah dibahas dengan PT PLN Area Sibolga dan PT PLN Wilayah Sumatera Utara (Sumut).
“Tapi saat ini kami masih melakukan studi kelayakan, dan kami berharap dua bulan ke depan hasilnya sudah dapat diketahui,” ungkapnya. Setelah pertemuan itu, Plt Bupati Tapteng, Sukran Jamilan Tanjung menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama Fuzik Zslot selaku pimpinan PT Informatic Fullservicis, investor asal Hongaria itu.
Menurut Fuzik Zslot yang dialihbahasakan Yusuf Arbi dari Bappenas, selaku investor akan menaati semua peraturan yang berlaku di daerah sebelum melaksanakan proses pembangunan infrastruktur proyek PLTS di kawasan PLTU Labuan Angin, Tapteng.
“Apabila Pemkab Tapteng memberi kemudahan investasi di daerah ini, kami janji akan mengajak investor lain untuk ramai-ramai berinvestasi di Tapteng,” ujar Fuzik Zslot.
Jonny simatupang
Proyek tersebut kemungkinan akan dikerjakan tahun ini juga dengan nilai investasi sebesar Rp250 miliar atau USD20 juta. Hal ini terungkap dari hasil kunjungan investor asal Hongaria, Senin (26/5) malam, di rumah dinas Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tapteng, Sukran Jamilan Tanjung. Investor tersebut yakni Fuzik Zslot, Jozsef Atyim, Attila Tari, dan Adam Balogh, mewakili PT Informatic Fullservicis.
Mereka didampingi Yusuf Arbi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta tim konsultan dari PT Intra Media Insan Cendekia (IMIC). Dari hasil pertemuan itu juga terkuak bahwa pembangunan PLTS tersebut akan dilakukan bertahap hingga daya listrik yang dihasilkan bisa mencapai 50 MW. Dengan demikian, total investasi diperkirakan akan mencapai Rp1 triliun lebih.
Plt Bupati, Sukran Jamilan Tanjung, dalam pertemuan itu menyatakan dukungannya terhadap rencana investasi tersebut. Dia berharap pembangunan itu memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan masyarakat Tapteng. “Kami siap mendukung, dan berharap investasi itu memberi manfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Tapteng,” ucap Sukran.
Yusuf Arbi dari Bappenas, sebelumnya menjelaskan, investasi pembangunan solar panel energy atau PLTS di Tapteng oleh investor asal Hongaria dilakukan setelah melalui kajian tim konsultan dari IMIC. Energi listrik yang dihasilkan nantinya akan dijual kepada PT PLN untuk pengembalian investasi. “Hasil kajian tim konsultan dari IMIC akan menjadi acuan untuk mengikat kontrak dengan PT PLN. Sementara dari hasil kajian IMIC menyebutkan bahwa potensi yang dimiliki Tapteng cukup bagus,” ujar Yusuf.
Menurut Yusuf, setelah kontrak kerja sama terjalin, investor akan melaksanakan proyek tahap pertama, yaitu membangun infrastruktur pembangkit berkekuatan 10 MW senilai USD20 juta. Bila berhasil, akan dilanjutkan hingga mencapai 50 MW. Sementara Bussiness Development IMIC, Dieter Napitupulu, mengatakan, potensi yang dimiliki Tapteng cukup menjanjikan. Rencana pembangunan pembangkit itu bahkan sudah dibahas dengan PT PLN Area Sibolga dan PT PLN Wilayah Sumatera Utara (Sumut).
“Tapi saat ini kami masih melakukan studi kelayakan, dan kami berharap dua bulan ke depan hasilnya sudah dapat diketahui,” ungkapnya. Setelah pertemuan itu, Plt Bupati Tapteng, Sukran Jamilan Tanjung menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) bersama Fuzik Zslot selaku pimpinan PT Informatic Fullservicis, investor asal Hongaria itu.
Menurut Fuzik Zslot yang dialihbahasakan Yusuf Arbi dari Bappenas, selaku investor akan menaati semua peraturan yang berlaku di daerah sebelum melaksanakan proses pembangunan infrastruktur proyek PLTS di kawasan PLTU Labuan Angin, Tapteng.
“Apabila Pemkab Tapteng memberi kemudahan investasi di daerah ini, kami janji akan mengajak investor lain untuk ramai-ramai berinvestasi di Tapteng,” ujar Fuzik Zslot.
Jonny simatupang
(ars)