Tebingtinggi Siap Hadapi MEA
A
A
A
TEBINGTINGGI - Pemerintah Kota Tebingtinggi terus melakukan pembenahan di berbagai bidang dalam upaya menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan berlaku akhir 2015.
Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan. mengatakan, memasuki era kompetisi dengan bangsa-bangsa di ASEAN, Indonesia harus berani tampil kuat dan unggul. “Tentunya kita tidak ingin hanya menjadi bangsa pecundang. Kita dituntut menjadi yang terbaik agar bisa menjadi bangsayangunggul,” ungkapnya saat pembukaan Fasilitasi Sertifikasi Nasional Berbasis SKKNI (Standar dan Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) Bidang Angkatan Kerja Muda Kominfo. Acara ini digelar di Gedung Hj Sawiyah, Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Selasa (26/5).
Menurut Umar Zunaidi, bangsa Indonesia yang besar ini akan menjadi sasaran empuk bangsa-bangsa di ASEAN sebagai tempat pemasaran berbagai macam barang. Untuk menghadapi hal ini, Indonesia harus menyiapkan diri dengan meningkatkan ilmu dan keahlian yang ditandai dengan sertifikasi.
“Namun, kita tidak hanya butuh sertifikasi saja. Tetapi yang sangat dibutuhkan adalah skill (keahlian), terutama bagi angkatan kerja muda. Sebab, dengan keahlian dan keterampilan terutama dalam menggunakan teknologi informasi, Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa ASEAN,” ucap Umar Zunaidi.
Kepada angkatan kerja muda, dia mengimbau agar jangan hanya bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS) saja. Sebab, kalau hanya itu harapan anak muda, kata dia, sama saja tidak punya inovasi. “Biar kamikami saja yang tua-tua pernah jadi PNS, tetapi jadilah seorang enterpreneur (wirausaha), agar siap menjadi pemenang dalam menghadapi MEA ini,” ujar dia.
Sebelumnya Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informasi, Woro Indah Didyastuti, mengatakan, MEA merupakan peluang sangat besar bagi Indonesia untuk angkatan kerja. Sebab, Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN. Selain itu penduduknya sampai tahun 2012 ada 118 juta jiwa. “Upaya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas tidak bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang biasa. Pemerintah telah menyiapkan lima strategi khusus percepatan sertifikasi kompetensi, dengan menerapkan skema sertifikasi KKNI/Okupasi/ASEAN pada 12 sektor prioritas,” ungkapnya.
Diketahui, acara tersebut dihadiri 80 peserta dari Kabupaten Asahan Batubara, Tebingtinggi. Hadir juga Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Kominfo Medan, Irbar Samekto.
Perayudi syahputra
Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan. mengatakan, memasuki era kompetisi dengan bangsa-bangsa di ASEAN, Indonesia harus berani tampil kuat dan unggul. “Tentunya kita tidak ingin hanya menjadi bangsa pecundang. Kita dituntut menjadi yang terbaik agar bisa menjadi bangsayangunggul,” ungkapnya saat pembukaan Fasilitasi Sertifikasi Nasional Berbasis SKKNI (Standar dan Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) Bidang Angkatan Kerja Muda Kominfo. Acara ini digelar di Gedung Hj Sawiyah, Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Selasa (26/5).
Menurut Umar Zunaidi, bangsa Indonesia yang besar ini akan menjadi sasaran empuk bangsa-bangsa di ASEAN sebagai tempat pemasaran berbagai macam barang. Untuk menghadapi hal ini, Indonesia harus menyiapkan diri dengan meningkatkan ilmu dan keahlian yang ditandai dengan sertifikasi.
“Namun, kita tidak hanya butuh sertifikasi saja. Tetapi yang sangat dibutuhkan adalah skill (keahlian), terutama bagi angkatan kerja muda. Sebab, dengan keahlian dan keterampilan terutama dalam menggunakan teknologi informasi, Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa ASEAN,” ucap Umar Zunaidi.
Kepada angkatan kerja muda, dia mengimbau agar jangan hanya bercita-cita menjadi pegawai negeri sipil (PNS) saja. Sebab, kalau hanya itu harapan anak muda, kata dia, sama saja tidak punya inovasi. “Biar kamikami saja yang tua-tua pernah jadi PNS, tetapi jadilah seorang enterpreneur (wirausaha), agar siap menjadi pemenang dalam menghadapi MEA ini,” ujar dia.
Sebelumnya Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kementerian Komunikasi dan Informasi, Woro Indah Didyastuti, mengatakan, MEA merupakan peluang sangat besar bagi Indonesia untuk angkatan kerja. Sebab, Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN. Selain itu penduduknya sampai tahun 2012 ada 118 juta jiwa. “Upaya menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas tidak bisa dilakukan dengan langkah-langkah yang biasa. Pemerintah telah menyiapkan lima strategi khusus percepatan sertifikasi kompetensi, dengan menerapkan skema sertifikasi KKNI/Okupasi/ASEAN pada 12 sektor prioritas,” ungkapnya.
Diketahui, acara tersebut dihadiri 80 peserta dari Kabupaten Asahan Batubara, Tebingtinggi. Hadir juga Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Kominfo Medan, Irbar Samekto.
Perayudi syahputra
(ars)