Ajak ke Toko Buku dan Bermain Kata Agar Siswa Terhibur
A
A
A
Perkembangan teknologi yang terus pesat saat ini membuat generasi sekarang semakin menjauh dari yang namanya buku. Baik buku cerita, ataupun buku yang sekadar berisi cerita bergambar (cergam).
Anak-anak, terutama siswa SD pada masa kini, lebih suka bermain game-game yang terdapat dalam gadget mereka seperti smartphone, tablet dan perangkat lainnya ketimbang membaca buku yang sejatinya sarat dengan manfaat. Kondisi itulah yang membuat 10 mahasiswa FISIP Undip membuat gerakan kampanye gemar membaca bagi anak-anak SD. Ada sekitar 30 siswa-siswi kelas II SD HJ Isriati Semarang memadati salah satu toko buku yang ada di Jalan Pandanaran Semarang.
Mereka berkeliling dari rak buku satu ke rak buku lainnya mengikuti kakakkakak dari mahasiswa Undip Semarang yang mengajak mereka ke toko buku itu. Tak hanya berkeliling di dalam toko buku, mereka juga diajak bermain merangkai kata pada permainan menyusun kata. Mereka diajak mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh salah seorang pendongen ternama yang akrab disapa Kak Kempo.
Puluhan siswa-siswi SD itu terlihat antusias mengikuti tiap acara yang diberi nama Read and Play itu. “Program yang kami gelar ini sebenarnya tugas mata kuliah kampanye PR (pekerjaan rumah) yang harus kami lakukan. Berawal dari keprihatinan kami kepada minat baca pada anakanak yang menurun, kami menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan minat itu kembali tumbuh,” kata Ketua Kelompok Mahasiswa Iqbal Septyansyah, kemarin. Sebelum menggelar kegiatan itu, dia beserta temanteman mahasiswa lainnya sudah melakukan riset pada anak-anak usia SD.
Dari riset itu diketahui, rata-rata anak yang dijumpainya tidak suka dengan membaca buku. Termasuk buku cerita bergambar yang pada zaman dulu sangat disukai oleh anakanak usia SD. “Makanya kami ajak mereka ke toko buku ini. Kami izin dulu dari pihak sekolah menyambut baik dan pihak toko bukunya juga begitu antusias dengan program yang kami lakukan ini,” bebernya. Setidaknya, program itu sudah digelarnya dua kali. Pada pelaksanaan pertama, digelar pada 13 Mei dan yang kedua digelar pada 25 Mei, masingmasing digelar pada lokasi toko buku yang sama.
“Total kegiatan dari program ini antara lain fill trip atau berkeliling di dalam toko buku, kemudian permainan menyusun kata, mewarnai sambil bercerita dan terakhir dihibur dengan dongen yang diisi oleh Kak Kempo. Kak Kempo juga dosen di Unnes,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, mahasiswa berharap para siswa bisa mengetahui manfaat dari membaca buku, dan menjadikan kegiatan membaca itu menyenangkan. “Ya , biar adik-adik siswa SD ini senang membaca. Buku adalah jendela dunia. Banyak pengetahuan yang bisa didapat dari membaca,” ujarnya. Farel, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan itu mengaku senang.
Karena selain bisa melihat-lihat koleksi buku di toko buku tersebut, dia juga senang ketika dihibur dengan dihadirkannya pendongeng di hadapan dia dan temantemannya yang lain. “Iya, saya tidak suka baca. Saya lebih senang main game. Setelah datang ke sini saya senang bisa lihat banyak buku-buku cerita bergambar dan bisa dapat hiburan didongengi. Dongengnya lucu,” ucapnya polos.
Susilo Himawan
Semarang
Anak-anak, terutama siswa SD pada masa kini, lebih suka bermain game-game yang terdapat dalam gadget mereka seperti smartphone, tablet dan perangkat lainnya ketimbang membaca buku yang sejatinya sarat dengan manfaat. Kondisi itulah yang membuat 10 mahasiswa FISIP Undip membuat gerakan kampanye gemar membaca bagi anak-anak SD. Ada sekitar 30 siswa-siswi kelas II SD HJ Isriati Semarang memadati salah satu toko buku yang ada di Jalan Pandanaran Semarang.
Mereka berkeliling dari rak buku satu ke rak buku lainnya mengikuti kakakkakak dari mahasiswa Undip Semarang yang mengajak mereka ke toko buku itu. Tak hanya berkeliling di dalam toko buku, mereka juga diajak bermain merangkai kata pada permainan menyusun kata. Mereka diajak mendengarkan dongeng yang dibawakan oleh salah seorang pendongen ternama yang akrab disapa Kak Kempo.
Puluhan siswa-siswi SD itu terlihat antusias mengikuti tiap acara yang diberi nama Read and Play itu. “Program yang kami gelar ini sebenarnya tugas mata kuliah kampanye PR (pekerjaan rumah) yang harus kami lakukan. Berawal dari keprihatinan kami kepada minat baca pada anakanak yang menurun, kami menggelar kegiatan ini untuk meningkatkan minat itu kembali tumbuh,” kata Ketua Kelompok Mahasiswa Iqbal Septyansyah, kemarin. Sebelum menggelar kegiatan itu, dia beserta temanteman mahasiswa lainnya sudah melakukan riset pada anak-anak usia SD.
Dari riset itu diketahui, rata-rata anak yang dijumpainya tidak suka dengan membaca buku. Termasuk buku cerita bergambar yang pada zaman dulu sangat disukai oleh anakanak usia SD. “Makanya kami ajak mereka ke toko buku ini. Kami izin dulu dari pihak sekolah menyambut baik dan pihak toko bukunya juga begitu antusias dengan program yang kami lakukan ini,” bebernya. Setidaknya, program itu sudah digelarnya dua kali. Pada pelaksanaan pertama, digelar pada 13 Mei dan yang kedua digelar pada 25 Mei, masingmasing digelar pada lokasi toko buku yang sama.
“Total kegiatan dari program ini antara lain fill trip atau berkeliling di dalam toko buku, kemudian permainan menyusun kata, mewarnai sambil bercerita dan terakhir dihibur dengan dongen yang diisi oleh Kak Kempo. Kak Kempo juga dosen di Unnes,” ujarnya.
Melalui kegiatan itu, mahasiswa berharap para siswa bisa mengetahui manfaat dari membaca buku, dan menjadikan kegiatan membaca itu menyenangkan. “Ya , biar adik-adik siswa SD ini senang membaca. Buku adalah jendela dunia. Banyak pengetahuan yang bisa didapat dari membaca,” ujarnya. Farel, salah satu siswa yang mengikuti kegiatan itu mengaku senang.
Karena selain bisa melihat-lihat koleksi buku di toko buku tersebut, dia juga senang ketika dihibur dengan dihadirkannya pendongeng di hadapan dia dan temantemannya yang lain. “Iya, saya tidak suka baca. Saya lebih senang main game. Setelah datang ke sini saya senang bisa lihat banyak buku-buku cerita bergambar dan bisa dapat hiburan didongengi. Dongengnya lucu,” ucapnya polos.
Susilo Himawan
Semarang
(ars)