Ombak Pantai Cermin Telan Sembilan Orang

Senin, 18 Mei 2015 - 11:00 WIB
Ombak Pantai Cermin...
Ombak Pantai Cermin Telan Sembilan Orang
A A A
PANTAI CERMIN - Suasana liburan sebuah rombongan keluarga di Pantai Cermin, Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) mendadak berubah menjadi kepanikan, kemarin siang. Ombak tinggi menggulung kerumunan wisatawan lokal itu dan menenggelamkan 12 orang.

Namun, tiga di antaranya berhasil menyelamatkan diri. Sedangkan delapan lagi ditemukan tewas dan seorang dinyatakan hilang. Hingga kemarin sore, petugas kepolisian masih melakukan mencari Anggun Nurhasanah, 10, warga Lingkungan X Tualang Perbaungan, persisnya di sekiar Pantai Indosat, Dusun V, Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin.

Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor (Polres) Sergai Ajun Komisaris Polisi (AKP) Jasmoro mengatakan, para korban merupakan rombongan wisatawan lokal yang sedang mandi-mandi di bibir pantai. Jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Indah Perbaungan untuk proses identifikasi.

Kedelapan korban, yaitu M Suriadi, 46; Dewi Aisah Sembiring, 38 keduanya warga Jalan Sidodame Medan; Puji Astria, 22; Aldilah Pratiwi, 15, keduanya warga di Lingkungan X, Kelurahan Tualang, Perbaungan, Sergai. Selanjutnya Jihan Chairunisa, 10, warga Jalan KUP Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang; Sri Nani Utami, 37, Desa Sentis Cinta Rakyat, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang; Nazwa, 12, warga Sentis Tembung; dan Laila Rianti, 6, Sentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.

Dari catatan kepolisian, diketahui ada tiga orang yang selamat dalam musibah tersebut, yaitu Putri Nurul Hidayah, 14; dan M Bukhori Waskito, 10, warga Jalan Sidodame Medan; dan Sri Winarti, 52, warga Lingkungan X Kelurahan Tualang, Kecamatan Perbaungan, Sergai.

“Tim Sat Pol Air bersama aparat (polsek) kepolisian sektor dan koramil (komando rayon militer) setempat bersama warga terus melakukan pencarian korban,” katanya kepada wartawan. Warga yang selamat, Sri Winarti mengatakan, saat dia dan rombongan datang kemarin pagi, ombak di Pantai Cermin cukup tenang. Cuaca juga cerah sehingga tidak ada kekhawatiran akan terjadi ombak tinggi. sebagian dari anggota rombongan pun turun ke bibir pantai.

Saat siang hari, tiba-tiba ombak besar datang menghempas keras ke bibir pantai. Mereka pun kocar-kacir menyelamatkan diri. Nahas, sebanyak 12 anggota rombongan terseret ombak ke laut dan tenggelam. Suasana pun berubah menjadi panik.

Sejumlah warga setempat terjun ke laut mencari para korban dan sebagian lagi melaporkan kejadian itu ke Polsek Pantai Cermin, yang kemudian menghubungipetugasSatPolAir. Seorang warga setempat, Abdul Malik, 35, mengatakan, ombak besar memang selalu tampak menandakan pasang perdani yaitu pasang paling besar atau tinggi yang terjadi satu kali dalam setahun.

“Sekarang ini lagi perdani, biasanya memang selalu berombak besar seperti ini,”katanya. Terpisah, Bupati Sergai Soekirman mengatakan, telah mengintruksikan seluruh instansi terkait untuk turun ke lokasi guna membantu para korban. “Saya mengucapkan rasa bela sungkawa atas musibah ini,” katanya.

Camat Pantai Cermin, Gunawan Hasibuan mengatakan, pantai yang dijadikan tempat rekreasi para korban tidak ada yang mengelola sehingga tak ada petugas pengawas pantai. “Tim Rescue ada di tempat wisata Theme Park Pantai Cermin, Sri Mersing, ATP, 88 dan beberapa tempat lagi,” ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN , kemarin.

Menurut dia, pasang perdani terjadi pada pertengahan tahun, yaitu sekitar Juni dan Juli setiap tahunnya. Biasanya pula saat pasang perdani, air laut akan naik hingga ke permukiman warga yang berada jauh dari bibir pantai. “Sayangnya kondisi ini kurang disosialisasikan karena belum ada unit kerja BMKG yang memantau cuaca dan iklim di wilayah Kabupaten Sergai,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Sumatera Utara (Sumut), Sunardi mengatakan, saat ini ketinggian ombak di Pantai Cermin diperkirakan mencapai 1,5-2 meter.

“Sebenarnya kalau ketinggian ombak masih berkisar 1,5 hingga 2 meter tidak ada peringatan yang kami keluarkan kepada nelayan karena masih dianggap normal. Sebab, kami baru memberi peringatan kalau ombaknya mencapai 3,5 hingga 4 meter. Memang, dengan ombak yang tinggi sekitar 1,5-2 meter dan sampai di bibir pantai ditambah dengan angin yang kencang, sangat memungkinkan pengunjung yang mandi-mandi ataupun bermain di bibir pantai tergulung.

“Apalagi memangsaat ini memasuki musim angin yang berasaldari timur. Meskipundari data kami angin itu belum ekstrem, yakni masih berkisar 10-15 knot, tapi karena air sudah pasang, maka sangat memengaruhi ketinggian ombak,” imbuh dia.

Sunardi mengimbau masyarakat yang berkunjung ke pantai maupun laut saat ini sebaiknya menghindari bermainmain ataupun mandi di bibir pantai, terutama setelah air pasang atau pada sore hari karena air cenderung tinggi. Ditambah lagi ombak dan angin bisa saja menyapu pengunjung.

Erdian wirajaya/ Lia anggia nasution
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8376 seconds (0.1#10.140)