Penemuan Mayat Diduga Mahasiswa Itenas Gegerkan Warga Subang
A
A
A
SUBANG - Warga Kampung Cisalak RT 10/03 Desa Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Subang, digegerkan penemuan sesosok mayat pria tanpa identitas, di kubangan air yang berada di sebelah bangunan percetakan batako.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Isah (38) warga Dusun Cipeundeuy RT 08/03, yang merupakan karyawan percetakan batako, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat ditemukan, posisi mayat dalam keadaan telungkup di dalam kubangan air berukuran 4X3 meter, dengan ciri-ciri mengenakan kaos panjang belang, celana jeans biru, berbadan gemuk, tinggi sekitar 165 cm dan diperkirakan berusia 23 tahunan.
Kapolsek Cipeundeuy Kompol Rijal Jatnika menuturkan, penemuan mayat tersebut bermula ketika Isah hendak bekerja di lingkungan percetakan batako milik Akim sekitar pukul 06.00 WIB.
Ketika memasuki areal percetakan, karyawan tersebut kaget mendapati sesosok mayat terbujur dalam kondisi telungkup di kubangan air, persis di sebelah percetakan.
Isah lalu memberitahukan penemuan mayat itu kepada rekan kerjanya, Suryana (42) yang kemudian melaporkannya ke petugas Polsek Cipeundeuy.
Petugas selanjutnya bergerak ke lokasi langsung melakukan olah TKP, memeriksa keterangan saksi-saksi dan mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas Cipeundeuy.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi penemuan, diantaranya sandal hitam merk planet ocean, tas hitam merk polo classic, kaos abu-abu, kaos dalam warna putih, sarung warna biru, celana jeans biru, celana pendek hijau, kemeja pendek hitam, ponsel Nokia E 63 warna hitam dan charger, payung warna biru serta tissue.
Polisi menduga, korban meninggal bunuh diri akibat meminum obat nyamuk cair. Pasalnya, di dekat jasad korban polisi menemukan botol obat nyamuk cair ukuran 400 ml dalam keadaan kosong.
Kemudian botol air mineral ukuran 600 ml berisi sisa campuran obat nyamuk dan botol mineral ukuran 1,5 liter. Selain itu, saat ditemukan, mulut korban mengeluarkan busa.
"Diduga, korban meninggal akibat meminum obat nyamuk cair. Karena di dekat korban ditemukan obat nyamuk cair yang sudah habis dan tas berisi barang-barang bawaan milik korban. Sementara ini, kami menduga, korban meninggal bunuh diri. Sebab, di tubuh korban tidak ditemukan luka bekas penganiayaan," paparnya.
Namun, untuk memastikan penyebab kematiannya, jasad korban yang semula berada di Puskesmas Cipeundeuy selanjutnya dibawa ke RSUD Subang untuk diotopsi.
Hingga kini, pihak kepolisian mengaku masih menelusuri identitas mayat tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, mayat pria misterius itu diduga bernama Gy (23), mahasiswa tingkat akhir di Itenas Bandung dan sebentar lagi akan mengikuti wisuda.
Konon, korban tinggal di Bekasi dan sedang berlibur di rumah kakeknya di Kecamatan Cipeundeuy, Subang.
"Identitasnya masih kami telusuri, belum lengkap. Kasusnya juga terus didalami, untuk memastikan apa ini bunuh diri atau korban pembunuhan. Kepastiannya nanti nunggu hasil autopsi. Tapi sementara ini diduga bunuh diri," pungkas Rijal.
Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh Isah (38) warga Dusun Cipeundeuy RT 08/03, yang merupakan karyawan percetakan batako, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 06.00 WIB.
Saat ditemukan, posisi mayat dalam keadaan telungkup di dalam kubangan air berukuran 4X3 meter, dengan ciri-ciri mengenakan kaos panjang belang, celana jeans biru, berbadan gemuk, tinggi sekitar 165 cm dan diperkirakan berusia 23 tahunan.
Kapolsek Cipeundeuy Kompol Rijal Jatnika menuturkan, penemuan mayat tersebut bermula ketika Isah hendak bekerja di lingkungan percetakan batako milik Akim sekitar pukul 06.00 WIB.
Ketika memasuki areal percetakan, karyawan tersebut kaget mendapati sesosok mayat terbujur dalam kondisi telungkup di kubangan air, persis di sebelah percetakan.
Isah lalu memberitahukan penemuan mayat itu kepada rekan kerjanya, Suryana (42) yang kemudian melaporkannya ke petugas Polsek Cipeundeuy.
Petugas selanjutnya bergerak ke lokasi langsung melakukan olah TKP, memeriksa keterangan saksi-saksi dan mengevakuasi jasad korban ke Puskesmas Cipeundeuy.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti di lokasi penemuan, diantaranya sandal hitam merk planet ocean, tas hitam merk polo classic, kaos abu-abu, kaos dalam warna putih, sarung warna biru, celana jeans biru, celana pendek hijau, kemeja pendek hitam, ponsel Nokia E 63 warna hitam dan charger, payung warna biru serta tissue.
Polisi menduga, korban meninggal bunuh diri akibat meminum obat nyamuk cair. Pasalnya, di dekat jasad korban polisi menemukan botol obat nyamuk cair ukuran 400 ml dalam keadaan kosong.
Kemudian botol air mineral ukuran 600 ml berisi sisa campuran obat nyamuk dan botol mineral ukuran 1,5 liter. Selain itu, saat ditemukan, mulut korban mengeluarkan busa.
"Diduga, korban meninggal akibat meminum obat nyamuk cair. Karena di dekat korban ditemukan obat nyamuk cair yang sudah habis dan tas berisi barang-barang bawaan milik korban. Sementara ini, kami menduga, korban meninggal bunuh diri. Sebab, di tubuh korban tidak ditemukan luka bekas penganiayaan," paparnya.
Namun, untuk memastikan penyebab kematiannya, jasad korban yang semula berada di Puskesmas Cipeundeuy selanjutnya dibawa ke RSUD Subang untuk diotopsi.
Hingga kini, pihak kepolisian mengaku masih menelusuri identitas mayat tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, mayat pria misterius itu diduga bernama Gy (23), mahasiswa tingkat akhir di Itenas Bandung dan sebentar lagi akan mengikuti wisuda.
Konon, korban tinggal di Bekasi dan sedang berlibur di rumah kakeknya di Kecamatan Cipeundeuy, Subang.
"Identitasnya masih kami telusuri, belum lengkap. Kasusnya juga terus didalami, untuk memastikan apa ini bunuh diri atau korban pembunuhan. Kepastiannya nanti nunggu hasil autopsi. Tapi sementara ini diduga bunuh diri," pungkas Rijal.
(nag)