21 PT Ikuti Kontes Robot di USM
A
A
A
SEMARANG - Sebanyak 21 perguruan tinggi (PT) dari wilayah Jateng dan DIY meramaikan Kontes Robot Indonesia (KRI) Regional III yang digelar di Universitas Semarang (USM), Kamis hingga Sabtu (14-16/5).
Puluhan robot dari masing-masing tim berlomba unjuk gigi menunjukkan yang terbaik sesuai kategori yang dilombakan. Ketua Panitia KRI Regional III Andy Kurniawan menyebutkan, kontes itu digelar sebagai langkah untuk mengetahui kemampuan para mahasiswa pada dunia robot. “Di Indonesia untuk kerobotan ini ada lima regional, yakni regional I untuk wilayah Sumatera, regional II wilayah Jabar dan DKI, regional III Jateng dan DIY, regional IV Jatim, regional V untuk wilayah Kalimantan dan Sulawesi,” katanya di sela acara, kemarin.
Adapun kategori yang dilombakan pada KRI regional III antara lain kontes Robot Pemadam Api (mematikan api di satu titik yang ditentukan oleh juri), kontes Robot Seni Indonesia (robot bermanufer menirukan gaya tari cakil), kontes Robot Abu Indonesia (robot yang memainkan badminton), kontes Robot Sepak Bola Indonesia (berdasarkan robocup masingmasing tim mengeluarkan tiga robot yang bertugas sebagai penjaga gawang, defender, dan striker).
“Khusus untuk kontes robot sepak bola kita menggunakan setengah kompetisi, dilanjutkan dengan perempat final dan final yang mengunakan sistem gugur,” paparnya. Dari masing-masing kategori yang dipertandingkan, nantinya diambil empat terbaik untuk maju ke tingkat nasional. Di tingkat nasional, khusus untuk Kontes Robot Abu akan diambil dua tim. Sedangkan untuk world cup akan diwakili satu tim.
Salah satu anggota dari tim robotik sepak bola asal UGM, Jafar Sodiq Yusuf mengatakan, untuk mengikuti KRI itu, timnya harus mempersiapkan diri selama enam bulan. Tim robotik yang diberinama Alfarobi itu, menyiapkan tiga unit robot. “Yang satu baru, dua robot lagi warisan dari kakak senior.
Teknologi turun temurun dari kakak tingkat sejak tahun 2010. Ada tiga robot yaitu robot striker, bek, kiper. Cara kerja robot yaitu robot mendeteksi bola berwarna orange dan dia akan mengejar bolanya dan menendang,” katanya.
Susilo himawan
Puluhan robot dari masing-masing tim berlomba unjuk gigi menunjukkan yang terbaik sesuai kategori yang dilombakan. Ketua Panitia KRI Regional III Andy Kurniawan menyebutkan, kontes itu digelar sebagai langkah untuk mengetahui kemampuan para mahasiswa pada dunia robot. “Di Indonesia untuk kerobotan ini ada lima regional, yakni regional I untuk wilayah Sumatera, regional II wilayah Jabar dan DKI, regional III Jateng dan DIY, regional IV Jatim, regional V untuk wilayah Kalimantan dan Sulawesi,” katanya di sela acara, kemarin.
Adapun kategori yang dilombakan pada KRI regional III antara lain kontes Robot Pemadam Api (mematikan api di satu titik yang ditentukan oleh juri), kontes Robot Seni Indonesia (robot bermanufer menirukan gaya tari cakil), kontes Robot Abu Indonesia (robot yang memainkan badminton), kontes Robot Sepak Bola Indonesia (berdasarkan robocup masingmasing tim mengeluarkan tiga robot yang bertugas sebagai penjaga gawang, defender, dan striker).
“Khusus untuk kontes robot sepak bola kita menggunakan setengah kompetisi, dilanjutkan dengan perempat final dan final yang mengunakan sistem gugur,” paparnya. Dari masing-masing kategori yang dipertandingkan, nantinya diambil empat terbaik untuk maju ke tingkat nasional. Di tingkat nasional, khusus untuk Kontes Robot Abu akan diambil dua tim. Sedangkan untuk world cup akan diwakili satu tim.
Salah satu anggota dari tim robotik sepak bola asal UGM, Jafar Sodiq Yusuf mengatakan, untuk mengikuti KRI itu, timnya harus mempersiapkan diri selama enam bulan. Tim robotik yang diberinama Alfarobi itu, menyiapkan tiga unit robot. “Yang satu baru, dua robot lagi warisan dari kakak senior.
Teknologi turun temurun dari kakak tingkat sejak tahun 2010. Ada tiga robot yaitu robot striker, bek, kiper. Cara kerja robot yaitu robot mendeteksi bola berwarna orange dan dia akan mengejar bolanya dan menendang,” katanya.
Susilo himawan
(ftr)