Tak Mampu Bahagiakan Orang Tua, Helmi Bunuh Diri
A
A
A
BATAM - Helmi Fahrian (22), mayat yang ditemukan nelayan di Batam, ternyata bunuh diri dengan cara melompat dari Jembatan I Barelang, Selasa 11 Mei 2015 malam lalu.
Aksi nekat pemuda tersebut diduga gara-gara frustasi tidak bisa membahagiakan orang tuanya. Tidak hanya itu, Helmi juga menderita suatu penyakit yang tak kunjung sembuh, serta baru putus cinta.
"Korban dinyatakan bunuh diri. Dari hasil visum rumah sakit tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban nekat mengakhiri hidupnya karena tak mampu membahagiakan orang tuanya," kata Kapolsek Sagulung AKP Chrisman Panjaitan di Polsek Sagulung, Jumat (15/5/2015).
Chrisman menuturkan, motifnya bunuh dirinya terungkap setelah memeriksa isi pesan yang dikirimkan korban kepada pamannya Hendri sebelum meloncat dari Jembatan I Barelang. (Baca: Mayat Tanpa Identitas yang Ditemukan Nelayan Bernama Hendri)
Awalnya korban memberitahu ibunya, dia sedang berada di Jembatan I, kemudian ibunya menyuruh Hendri untuk melihatnya di Jembatan I. "Ketahuannya melihat isi SMS kepada ibu sama pamannya. Kasih tahu di Jembatan I Barelang," katanya.
Dikatakan kejadian bunuh diri korban berlangsung begitu cepat, saat pamannya itu ingin menghampiri korban di ujung Jembatan I Barelang.
Setelah sampai di tempat berdirinya korban, pamannya tak melihat lagi, ternyata sudah loncat ke bawah. "Sebentar saja kejadiannya. Pamannya mutar, terus tak nampak lagi. Dikira pamannya tidak terjun ke bawah. Hanya tinggal tasnya berisi baju korban dan handphonenya," ujarnya.
Korban diketahui tinggal di kos-kosan bersama sepupunya di Perumahan Fortuna Blok I nomor 16 Pasar Mandalay, Kelurahan Sagulung Kota, tak jauh dari tempat kerjanya di minimarket Sinar Bintang.
Pesan terakhir korban, supaya utang-utangnya dibayarkan oerang tuanya."Dia juga minta tolong diselesaikan utangnya, utangnya tak banyak hanya sekitar Rp200 ribu saja. Dia pendiam, baru putus cinta dua bulan," kata Chrisman.
Baca Juga:Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Nelayan Batam
Aksi nekat pemuda tersebut diduga gara-gara frustasi tidak bisa membahagiakan orang tuanya. Tidak hanya itu, Helmi juga menderita suatu penyakit yang tak kunjung sembuh, serta baru putus cinta.
"Korban dinyatakan bunuh diri. Dari hasil visum rumah sakit tak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Korban nekat mengakhiri hidupnya karena tak mampu membahagiakan orang tuanya," kata Kapolsek Sagulung AKP Chrisman Panjaitan di Polsek Sagulung, Jumat (15/5/2015).
Chrisman menuturkan, motifnya bunuh dirinya terungkap setelah memeriksa isi pesan yang dikirimkan korban kepada pamannya Hendri sebelum meloncat dari Jembatan I Barelang. (Baca: Mayat Tanpa Identitas yang Ditemukan Nelayan Bernama Hendri)
Awalnya korban memberitahu ibunya, dia sedang berada di Jembatan I, kemudian ibunya menyuruh Hendri untuk melihatnya di Jembatan I. "Ketahuannya melihat isi SMS kepada ibu sama pamannya. Kasih tahu di Jembatan I Barelang," katanya.
Dikatakan kejadian bunuh diri korban berlangsung begitu cepat, saat pamannya itu ingin menghampiri korban di ujung Jembatan I Barelang.
Setelah sampai di tempat berdirinya korban, pamannya tak melihat lagi, ternyata sudah loncat ke bawah. "Sebentar saja kejadiannya. Pamannya mutar, terus tak nampak lagi. Dikira pamannya tidak terjun ke bawah. Hanya tinggal tasnya berisi baju korban dan handphonenya," ujarnya.
Korban diketahui tinggal di kos-kosan bersama sepupunya di Perumahan Fortuna Blok I nomor 16 Pasar Mandalay, Kelurahan Sagulung Kota, tak jauh dari tempat kerjanya di minimarket Sinar Bintang.
Pesan terakhir korban, supaya utang-utangnya dibayarkan oerang tuanya."Dia juga minta tolong diselesaikan utangnya, utangnya tak banyak hanya sekitar Rp200 ribu saja. Dia pendiam, baru putus cinta dua bulan," kata Chrisman.
Baca Juga:Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan Nelayan Batam
(nag)