Wow! Barbie Kumalasari Rogoh Rp200 Juta Sekali Suntik Cantik
A
A
A
JAKARTA - Sebagai public figure memang tidak salahnya melakukan perawatan tubuh. Kumalasari atau Barbie Kumalasari dikenal di dunia hiburan Tanah Air karena pemberitaan yang menuai sensasi. Salah satu sensasi istri Galih Ginanjar ini adalah hobinya merawat tubuh.
Namun, bukan Kumalasari namanya jika hobinya ini tidak mengundang perhatian banyak orang. Konon, Kumala rela merogoh koceknya hingga ratusan juta demi terlihat semakin cantik. Terapi Stem Cell juga menjadi salah satu tetapi yang dijalaninya.
"Stem Cell human Rp 200 juta, dan yang dari rusa Rp150 juta. Keduanya sudah pernah saya gunakan. Itu semua sekali suntik ya," ungkapnya saat bercerita kepada KORAN SINDO.
Ya, nilai fantastis tersebut hanya untuk sekali suntik di setiap jenisnya. Sangat mahal, namun Kumala mengaku tidak menyesal karena hasil yang diterimanya sangat bagus. Selain untuk anti-aging, terapi stem cell membuat kulit menjadi jauh lebih lembut dan glowing. Bahkan, kerutan di wajah pun hilang. Bukan hanya itu, terapi ini juga dapat membuat staminanya kembali seperti masih muda.
"Saya seperti tidak pernah lelah, selalu enerjik juga terlihat lebih muda. Saya sering dianggap berusia 27 tahun, padahal sudah 37 loh. Apalagi kalau tidak menggunakan make up, wajah asli terlihat lebih muda," celotehnya.
Tidak heran sematan Barbie di awal namanya memang cocok. Kumala kini semakin terlihat seperti boneka barbie.
Terapi stem cell yang dipilih Kumala dengan cara disuntik. Menurutnya, memang lebih mahal namun prosesnya cepat, kurang dari lima menit. Untuk hasilnya pun dapat langsung terlihat dua pekan kemudian.
Treatment kecantikan dengan sistem stem cell ini termasuk baru, dan diprediksi akan menjadi primadona. Tak heran dengan nilai raihan rupiah yang besar, muncul klinik-klinik yang menerapkan terapi stem cell secara ilegal. Karena itu, Kumala meminta wanita yang akan mengikuti terapi stem cell harus mengenal klinik kecantikan itu.
"Apa pun treatment-nya, kliniknya sudah kita kenal, siapa owner-nya, tempatnya dimana saja, produknya darimana. Jangan ganti-ganti tempat, apalagi untuk coba coba. Kalau sudah di satu tempat terpercaya ya sudah di situ saja," ucapnya.
Wimpie Pangkahila, pakar Andrologi dan Anti-Aging Medicine Universitas Udayana Denpasar, Bali mengatakan, memang benar dalam perkembangannya nanti stem cell dapat digunakan untuk perawatan kulit.
Stem Cell awalnya memang untuk penyakit tertentu yang tidak bisa sembuh dengan pengobatan yang ada. Cara kerja stem cell yang mengganti sel rusak dengan sel yang baru dan sehat dinilai juga cocok untuk perawatan kulit.
"Bisa diambil dari dirinya sendiri, tapi tren ke depan akan diambil sel dari orang lain yang lebih muda. Kalau dari sendiri tentu tidak maksimal. Stem cell muda yang lebih berpotensi untuk berkembang normal," ungkapnya.
Obat anti-aging bukan semata-mata untuk membuat seseorang menjadi cantik atau fokus hanya di wajah. Steem cell ini dapat membuat anti aging ke seluruh tubuh.
Namun, semua tidak ada yang instan. Wimpie menegaskan tetap ada proses untuk berubah karena sel baru membutuhkan waktu untuk berkembang.
"Proses berkembang sel bisa 4 bulan. Setelah itu baru terlihat pengaruhnya. Namun, hasilnya akan jauh lebih lama bertahan dibanding treatment kecantikan lainnya," ujar dosen Program Magister, Kekhususan Anti Aging Medicine, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana itu.
Sementara perawatan kulit yang selama ini ada akan cenderung dilakukan berulang. Stem cell hanya sekali untuk waktu yang lama karena sel baru yang terus berkembang, sehingga akan bertahan di tubuh dan tentu terapi ini alami.
Di Bali, tempat Wimpie bertugas, terapi yang mulai menjadi tren lima tahun terakhir ini belum terlalu banyak dilakukan. Ditambah belum legal untuk dilakukan di klinik kecantikan. Dia mengharapkan, pemerintah dapat memutuskan aturan yang jelas jika sudah siap.
"Pemerintah jangan terburu-buru memutuskan, namun harus banyak penelitian yang dilakukan jangan hanya karena banyak peminatnya khususnya untuk perawatan kulit," katanya
Dokter bedah plastik dari RS dr. Soetomo Surabaya, Beta Subakti menilai, berdasarkan beberapa penelitian stem cell di Amerika Serikat, dia melihat (AS) stem cell untuk kecantikan memang hanya dilihat dari sudut pandang bisnis saja jauh dari fungsi dasar.
Menurutnya, di dunia kedokteran untuk melakukan sesuatu dibutuhkan pembuktian dengan hasil. Sejauh ini pada umumnya yang dilakukan bukan dengan stem cell itu orang menjadi muda, tetapi kebanyakan stem cell itu digunakan untuk mengisi volume bentuk anggota badan.
"Karena sesungguhnya jika kita menua atau terjadi kerutan di kulit diakibatkan oleh beberapa anggota tubuh mengecil sehingga tampak kendur," ujarnya.
Penelitian dan treatment yang selama ini dikerjakan dengan mengambil lemak di wajah yang ditambah dengan stem cell. Jadi, stem cell yang dilakukan tidak langsung membuat orang menjadi lebih muda karena sel yang baru tetapi penambahan volume untuk membuat orang terlihat lebih berisi sehingga tidak kendur.
"Stem cell untuk kecantikan lebih seperti itu bagaimana caranya lemak tidak berkurang secara signifikan ketika ditanam. Karena selama ini lemak akan selalu berkurang sehingga cepat kendur lagi. Diharapkan dengan stem Cell membuat lemak diserapnya lebih kecil," tutur Beta.
Namun, bukan Kumalasari namanya jika hobinya ini tidak mengundang perhatian banyak orang. Konon, Kumala rela merogoh koceknya hingga ratusan juta demi terlihat semakin cantik. Terapi Stem Cell juga menjadi salah satu tetapi yang dijalaninya.
"Stem Cell human Rp 200 juta, dan yang dari rusa Rp150 juta. Keduanya sudah pernah saya gunakan. Itu semua sekali suntik ya," ungkapnya saat bercerita kepada KORAN SINDO.
Ya, nilai fantastis tersebut hanya untuk sekali suntik di setiap jenisnya. Sangat mahal, namun Kumala mengaku tidak menyesal karena hasil yang diterimanya sangat bagus. Selain untuk anti-aging, terapi stem cell membuat kulit menjadi jauh lebih lembut dan glowing. Bahkan, kerutan di wajah pun hilang. Bukan hanya itu, terapi ini juga dapat membuat staminanya kembali seperti masih muda.
"Saya seperti tidak pernah lelah, selalu enerjik juga terlihat lebih muda. Saya sering dianggap berusia 27 tahun, padahal sudah 37 loh. Apalagi kalau tidak menggunakan make up, wajah asli terlihat lebih muda," celotehnya.
Tidak heran sematan Barbie di awal namanya memang cocok. Kumala kini semakin terlihat seperti boneka barbie.
Terapi stem cell yang dipilih Kumala dengan cara disuntik. Menurutnya, memang lebih mahal namun prosesnya cepat, kurang dari lima menit. Untuk hasilnya pun dapat langsung terlihat dua pekan kemudian.
Treatment kecantikan dengan sistem stem cell ini termasuk baru, dan diprediksi akan menjadi primadona. Tak heran dengan nilai raihan rupiah yang besar, muncul klinik-klinik yang menerapkan terapi stem cell secara ilegal. Karena itu, Kumala meminta wanita yang akan mengikuti terapi stem cell harus mengenal klinik kecantikan itu.
"Apa pun treatment-nya, kliniknya sudah kita kenal, siapa owner-nya, tempatnya dimana saja, produknya darimana. Jangan ganti-ganti tempat, apalagi untuk coba coba. Kalau sudah di satu tempat terpercaya ya sudah di situ saja," ucapnya.
Wimpie Pangkahila, pakar Andrologi dan Anti-Aging Medicine Universitas Udayana Denpasar, Bali mengatakan, memang benar dalam perkembangannya nanti stem cell dapat digunakan untuk perawatan kulit.
Stem Cell awalnya memang untuk penyakit tertentu yang tidak bisa sembuh dengan pengobatan yang ada. Cara kerja stem cell yang mengganti sel rusak dengan sel yang baru dan sehat dinilai juga cocok untuk perawatan kulit.
"Bisa diambil dari dirinya sendiri, tapi tren ke depan akan diambil sel dari orang lain yang lebih muda. Kalau dari sendiri tentu tidak maksimal. Stem cell muda yang lebih berpotensi untuk berkembang normal," ungkapnya.
Obat anti-aging bukan semata-mata untuk membuat seseorang menjadi cantik atau fokus hanya di wajah. Steem cell ini dapat membuat anti aging ke seluruh tubuh.
Namun, semua tidak ada yang instan. Wimpie menegaskan tetap ada proses untuk berubah karena sel baru membutuhkan waktu untuk berkembang.
"Proses berkembang sel bisa 4 bulan. Setelah itu baru terlihat pengaruhnya. Namun, hasilnya akan jauh lebih lama bertahan dibanding treatment kecantikan lainnya," ujar dosen Program Magister, Kekhususan Anti Aging Medicine, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana itu.
Sementara perawatan kulit yang selama ini ada akan cenderung dilakukan berulang. Stem cell hanya sekali untuk waktu yang lama karena sel baru yang terus berkembang, sehingga akan bertahan di tubuh dan tentu terapi ini alami.
Di Bali, tempat Wimpie bertugas, terapi yang mulai menjadi tren lima tahun terakhir ini belum terlalu banyak dilakukan. Ditambah belum legal untuk dilakukan di klinik kecantikan. Dia mengharapkan, pemerintah dapat memutuskan aturan yang jelas jika sudah siap.
"Pemerintah jangan terburu-buru memutuskan, namun harus banyak penelitian yang dilakukan jangan hanya karena banyak peminatnya khususnya untuk perawatan kulit," katanya
Dokter bedah plastik dari RS dr. Soetomo Surabaya, Beta Subakti menilai, berdasarkan beberapa penelitian stem cell di Amerika Serikat, dia melihat (AS) stem cell untuk kecantikan memang hanya dilihat dari sudut pandang bisnis saja jauh dari fungsi dasar.
Menurutnya, di dunia kedokteran untuk melakukan sesuatu dibutuhkan pembuktian dengan hasil. Sejauh ini pada umumnya yang dilakukan bukan dengan stem cell itu orang menjadi muda, tetapi kebanyakan stem cell itu digunakan untuk mengisi volume bentuk anggota badan.
"Karena sesungguhnya jika kita menua atau terjadi kerutan di kulit diakibatkan oleh beberapa anggota tubuh mengecil sehingga tampak kendur," ujarnya.
Penelitian dan treatment yang selama ini dikerjakan dengan mengambil lemak di wajah yang ditambah dengan stem cell. Jadi, stem cell yang dilakukan tidak langsung membuat orang menjadi lebih muda karena sel yang baru tetapi penambahan volume untuk membuat orang terlihat lebih berisi sehingga tidak kendur.
"Stem cell untuk kecantikan lebih seperti itu bagaimana caranya lemak tidak berkurang secara signifikan ketika ditanam. Karena selama ini lemak akan selalu berkurang sehingga cepat kendur lagi. Diharapkan dengan stem Cell membuat lemak diserapnya lebih kecil," tutur Beta.
(nfl)