Sungai Tallo Tercemar, Warga Parangloe Gugat Perusahaan ini

Selasa, 13 Februari 2018 - 20:31 WIB
Sungai Tallo Tercemar,...
Rapat Dengar Pendapat (RDP) di kantor DPRD Makassar soal sungai Tallo yang tercemar. Foto: Hasdinar Burhan/SINDOnews
A A A
MAKASSAR - Sejumlah warga Bontoa, Kelurahan Parangloe, Kecamatan Biringkanaya mengeluhkah limbah PT Makassar Tene yang mencemari lingkungan sekitar.

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar pun mempertanyakan data Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Makassar terhadap limbah air baku mutu PT Makassar Tene di sungai Tallo.

Ketua RW 01 Keluarahan Parangloe, Patahuddin Baso yang datang mewakili warganya mengeluhkan limbah yang ditimbulkan oleh ektifitas pabrik gula tersebut telah mencmari lingkungan tiga RW di Bontoa, salah satunya RW 01 yang ia pimpin. Katanya, pihak perusahaan yang ditujukan kepada PT Makassar Tene sudah berkali-kali mengakibatkan kerusakan rumah warga.

"Ini dari sembilan tahun lalu. Kalau kami demo bertindak lagi. Tapi kalau tidak, nakal lagi," katanya saat menyampaikan aspirasinya di RDP yang digelar di Rapat Banggar DPRD Kota Makassar, Selasa, (13/02/2018).

Menurut Patahuddin, ada 3 RW yang terkena dampak limbah udara pabrik gula raffinasi tersebut. Di antaranya RW 1, RW 2, dan RW 3. "Itu ada sekitar 900an rumah," imbuhnya.

Selain pencermaran udara, pencemaran air juga diduga terjadi. Patahuddin yang juga berprofesi sebagai petambak udang mengaku sudah tak berpenghasilan lagi dari profesi tersebut. Hal itu karena air Sungai Tallo yang sudah tercebar dan mengakibatkan udang tak bisa hidup.

Selain di Kelurahan Parangloe, Kecamatan Biringkanaya, dampak pencemaran air juga dirasakan warga Kelurahan Lakkang. Ketua RW 1 Kelurahan Lakkang, Jamalauddin, mengaku juga sudah tidak bisa lagi menambak sejak adanya kawasan industri di sana.

Menanggapi keluhan warga tersebut, Direktur PT Makassar Tene, Abuan Halim menuturkan selama ini PT Makassar Tene terbuka jika ada keluhan dari masyarakat mengenai kondisi yang diakibatkan perusahaanya. "Enam tahun berturut-turut kita mendapatkan sertifikat proper Biru, kemudian sudah sampaikan tadi didalam limbah cair itu dibuang, kami siapkan lagi kolam, dimana di kolam itu ada ikan yang hidup, bahkan sampai pada ikan koi pun saya masukkan disitu. Karena sebelumnya dikomplain," ucapnya.

"Saya setuju dengan yang disampaikan oleh anggota dewan bahwa kita harus verifikasi, apakah benar keluhan tersebut berasal dari Makassar Tene, kalau kami sudah membuang air, sudah dicek baku mutunya melalui lagi kolam yang ada ikannya, kemudian ada sertifikat proper yang membuktikan kita bersih, ada yang kurang dari kami, tolong sampaikan kepada kami. Apalagi, yang musti perbaiki," sambungnya.

Selain itu limbah udara yang disebabkan oleh perusahaannya, ia berupaya akan mengurangi limbah tersebut denganmengurangi Ice Prepot.

"Kalau masalah spray, tadi saya sudah sampaikan bahwa kita sudah berusaha mengurangi spray-nya, supaya jangan terlalu tinggi spray-nya. Ini kan bukan limbah sebenarnya, ada spray kebawa angin, tapi kita sudah lakukan aksi saat reses anggota dewan. Spraynya sudah kita kurangi, kemarin Desember kita sudah maintenance, semua nosel dibersihkan. Sehingga spray-nya maksimal,"tuturnya.
(agn)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.2360 seconds (0.1#10.24)