Mengidap Diabetes, Jangan Buru-buru Amputasi Kaki

Selasa, 14 Agustus 2018 - 19:42 WIB
Mengidap Diabetes, Jangan Buru-buru Amputasi Kaki
Dokter Surabaya Diabetic Foot Clinik dr Andre Triadi Sp.OT (K) menunjukan posisi kaki yang kerap diamputasi bagi penderita diabetes. Foto/SINDOnews/Aan Haryono.
A A A
SURABAYA - Penyakit diabetes mellitus atau masyarakat awam biasa menyebut dengan penyakit kencing manis, ternyata masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Bahkan, selama setahun terakhir, Indonesia masih menempati urutan ke-4 di dunia untuk negara dengan pasien diabetes terbanyak.

Parahnya, para penderita diabetes di Indonesia kini semakin muda. Mereka sudah divonis terkena diabetes saat usianya masih belia. Sayangnya, banyak pihak yang kerap memutuskan untuk melakukan amputasi kaki pada penderita diabetes.

Dokter Surabaya Diabetic Foot Clinik (SDFC) dr Andre Triadi Sp.OT (K) menuturkan, mitos yang kerap muncul di masyarakat banyak yang beranggapan kalau penderita diabetes harus selalu berakhir dengan amputasi. Hasilnya, banyak penderita yang merasa tidak berdaya untuk melawan penyakitnya.

“Padahal kalau penanganan secara komprehensif bisa menyelamatkan kaki para penderita diabetes,” ujar Andre, Selasa (14/8/2018).

Ia melanjutkan, kalau kaki penderita diabetes bisa diselamatkan. Maka upaya itu bisa mengembalikan fungsi kehidupannya. Terutama kakinya yang masih bisa dipakai untuk segala aktifitas.

Potensi risiko penderita diabetes untuk menyerang kaki ara penderita diabetes memang sangat rentan.Bahkan, hampir 100% penderita diabetes selalu mengarah pada kakinya yang mengalami luka serta sulit untuk sembuh.

“Karena kaki penderita diabetes mengalami kerusakan pada saraf atau neuropati. Mereka juga mengalami sirkulasi darah yang buruk di tubuh,” ungkapnya.

Namun, katanya, penyelamatan kaki yang dilakukan pada para penderita diabetes tetap bisa dilakukan. Di Eropa saja dalam 11 tahun terakhir angka amputasi akibat diabetic foot bisa diturunkan sampai 70% melalui layanan diabetic foot.

“Tapi di Indonesia memang belum popular. Masih banyak yang beranggapan kalau diabetes kakinya mending diamputasi,” ucapnya.

Dokter ortopedi dr Pramono Ari Sp.OT menambahkan, untuk menyelamatkan para penderita diabetes memang butuh banyak pihak. Pihaknya juga ingin angka amputasi pada penderita diabetes bisa terus ditekan. Sehingga para penderita masih bisa menjalani kehidupannya seperti biasa. Mereka juga bisa memiliki kehidupan yang berkualitas serta semangat hidup yang tinggi.

“Jadi ada harapan yang besar. Para penderita juga bisa memiliki kualitas hidup yang maksimal dengan kaki diabetes yang dideritanya,” jelasnya.
(vhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.7329 seconds (0.1#10.140)