Lezatnya Lodho Ayam Sukoanyar, Menu Legendaris Tulungagung

Sabtu, 11 Agustus 2018 - 14:06 WIB
Lezatnya Lodho Ayam...
Menu lodho ayam yang ada di Warung Lestari, Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, selalu diminati para konsumennya, utamanya yang akan menuju ke Pantai Popoh. Foto/SINDONews/Solichan Arif
A A A
TULUNGAGUNG - Lodho diartikan sebagai ayam berusia dara atau remaja. Tidak tua dan tidak belia. Ada yang menyebut kemanggang, diimajinasikan ayam remaja siap dipanggang.

Tesaurus Bahasa Indonesia, menuliskan Lodoh (bukan Lodho), yakni keadaan yang terlalu empuk, berlebihan matang atau mblenyek dalam Bahasa Jawa.

Berangkat dari terminologi itu, Suparti pedagang sayur ayam Lodho Desa Sukoanyar Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, tidak pernah main-main memilih ayam. Selalu ayam yang sudah lodho (remaja) yang dia pilih.

"Kalau ayam tua dagingnya alot. Kalau terlalu muda warna dagingnya merah, tidak menarik dilihat. Karena lodho. Tentu harus ayam yang lodho," tutur Suparti kepada Sindonews.

Nyatanya daging ayam lodho bikinan Suparti memang empuk. Sedikit saja dikulik dengan jepitan ibu jari dan telunjuk, daging langsung tersuwir lepas.

Begitu juga dengan tulang persendian antara sayap dan paha bawah, sangat empuk. Kriuk renyahnya terasa lebih lunak. Untuk melumat habis seolah tidak perlu lagi peran gigi taring. "Dan semuanya dari jenis ayam kampung," terangnya.

Untuk kuah lodho yang berwarna kuning kental, Suparti menggunakan santan kelapa dan seruas kunyit. Pada porsi tertentu, dibutuhkan takaran santan encer 500 ml yang dicampur 250 ml santan kental.

Rajangan bawang merah, bawang putih, cabai rawit, butiran merica, ketumbar, jintan dan garam menjadi pondasi rasa. Khusus cabai, Suparti menghabiskan 20 Kg sekali masak.

Oh ya, agar lebih sedap dimasukkan juga jahe, lengkuas, kencur yang dimemarkan, daun jeruk, daun salam serta batang serai.

Untuk berdiri sebagai satu kesatuan bumbu, semua bahan dilumat secara manual. Selain menyedapkan, persekutuan kondimen itu juga memperkuat aroma harum kuah. "Semuanya ditumbuk manual. Tidak ada yang diblender," tuturnya.

 Lezatnya Lodho Ayam Sukoanyar, Menu Legendaris Tulungagung


Lalu bagaimana memasak ayamnya?. Sebelum direndam ke dalam adonan bumbu, ayam dibakar sampai matang. Pembakaran menggunakan tungku tradisional, dengan api yang berasal dari cangkang atau batok kelapa.

Adapun rendaman bumbu dengan api kecil yang terus menerus menyala, akan memaksimalkan resapan bumbu ke dalam daging ayam. "Dengan batok kelapa, panas api lebih awet," ungkapnya.

Sudah 15 tahun Suparti melakoni hidup sebagai pedagang ayam lodho. Sedikitnya 13 orang warga sekitar turut membantunya. Di antara sekian banyak pedagang lodho di wilayah Tulungagung, nama lodho ayam Lestari Sukoanyar Pakel cukup melegenda.

Pelanggannya dari berbagai lapisan sosial. Mulai pembeli biasa hingga para pejabat luar kota. Selain empuk dan enak, lodho ayam bikinan Suparti juga terkenal super pedas. Tentu para penghobi kuliner pedas sangat menyukainya.

 Lezatnya Lodho Ayam Sukoanyar, Menu Legendaris Tulungagung


Warung ini buka setiap hari, pada pukul 08.00-16.00 WIB. Dalam sehari, mampu menghabiskan ayam kampung sebanyak 150-200 ekor.

Setiap porsi lodho, yakni satu ekor ayam utuh lengkap dengan sebakul nasi gurih serta urap urap, Suparti mematok harga Rp 175 ribu. Tentu tidak mahal untuk sebuah masakan dengan cita rasa yang mampu memuaskan lidah.

Perempuan dengan 5 anak, dan 10 cucu itu juga melayani pembelian dengan porsi lebih kecil. "Semua kami layani. Harga termurah Rp20 ribu, yakni seporsi dengan hanya potongan sayap atau paha ayam," pungkasnya.
(eyt)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 0.0646 seconds (0.1#10.140)