Rapat Paripurna di Taman, Ini yang Dikatakan Risma Pada Dewan
A
A
A
SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini ikut rapat paripurna dengan DPRD Kota Surabaya, dari Taman Surya, Senin (6/4/2020). Rapat paripurna pertama yang digelar setelah wabah virus Corona masuk ke Kota Pahlawan.
Risma memilih untuk tidak datang ke gedung dewan dan mengikuti paripurna dengan teleconference dari taman yang memaparkan berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dalam menangani pandemi Covid-19.
Perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Surabaya, ditemani Sekretaris Daerah, para asisten dan Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di dapur umum, Taman Surya. Sedangkan Ketua DPRD Adi Sutarwijono dan tiga Wakil Ketua DPRD Surabaya berada di Ruang Rapat Paripurna, dan anggota DPRD berada di ruang kerja pribadi di Gedung DPRD yang baru.
Risma menuturkan, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke pemukiman penduduk, pembuatan bilik disinfektan dan meletakkannya di kantor-kantor, fasilitas publik dan tempat-tempat umum lainnya. Pemkot juga memperbanyak pemasangan wastafel di berbagai tempat, dan juga menyebar hand sanitizer.
"Kami juga berkali-kali memberikan APD (alat pelindung diri) ke rumah sakit di Surabaya yang telah ditunjuk menjadi rujukan penanganan Covid-19. Jadi, tidak hanya rumah sakit milik pemkot, tapi semua rumah sakit rujukan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pemkot sudah membuat posko penanganan Covid-19 dan dapur umum di Taman Surya Balai Kota Surabaya. Di dapur umum itu, pemkot membuat minuman pokak dan merebus telur untuk dibagikan kepada warga Kota Surabaya. "Tiap hari kami membagi-bagikan telur dan minuman pokak itu. Kenapa telur? Karena putih telur itu bisa menambah daya tahan tubuh," ujarnya.
Telur rebus dan minuman pokak itu juga dibagikan kepada pasien ODP dan PDP yang ada di Kota Surabaya. Pembagiannya itu sudah sesuai protocol dan sudah dilatih supaya sama-sama aman dan tidak tersebar virus.
"Kami juga memberikan permakanan tambahan. Kami juga memberikan sembako kepada MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," imbuhnya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga mengaku sudah menyiapkan ruang isolasi bagi ODP dan PDP dilengkapi berbagai fasilitasnya. Namun begitu, ruang isolasi itu akan digunakan apabila nantinya memang dibutuhkan. "Ini sifatnya hanya persediaan dan persiapan. Kami berharap ini tidak terisi, tapi kalau terpaksa, ya sudah kita siapkan," tegasnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan semua informasi terkait dengan Covid-19 ini bisa dilihat di laman: https://lawancovid-19.surabaya.go.id. Situs resmi ini menyediakan berbagai informasi tentang Covid-19 dan layanan yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya dalam menangani dan mencegah penularan virus ini. "Website tersebut juga menyiapkan ruang konsultasi, tindakan hingga peta sebaran pasien Covid-19 yang ada di Kota Surabaya," ujarnya.
Ketua DPRD Adi Sutarwijono sendiri menjelaskan kalau rapat melalui teleconference itu memang untuk mendengarkan kebijakan Wali Kota Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya terkait penanganan dan pencegahan Covid-19. Ia juga bersyukur suasana rapat tadi berjalan lancar.
Ia pun memastikan bahwa DPRD memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya yang dikerjakan, dan yang akan dilakukan oleh Wali Kota Risma dan semua jajaran Pemkot Surabaya dalam menangani wabah Covid-19. "Ini membutuhkan penanganan yang kompak, agar situasinya cepat mereda, dan kehidupan kembali normal," jelasnya.
Risma memilih untuk tidak datang ke gedung dewan dan mengikuti paripurna dengan teleconference dari taman yang memaparkan berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, dalam menangani pandemi Covid-19.
Perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Surabaya, ditemani Sekretaris Daerah, para asisten dan Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di dapur umum, Taman Surya. Sedangkan Ketua DPRD Adi Sutarwijono dan tiga Wakil Ketua DPRD Surabaya berada di Ruang Rapat Paripurna, dan anggota DPRD berada di ruang kerja pribadi di Gedung DPRD yang baru.
Risma menuturkan, pihaknya sudah melakukan penyemprotan disinfektan ke pemukiman penduduk, pembuatan bilik disinfektan dan meletakkannya di kantor-kantor, fasilitas publik dan tempat-tempat umum lainnya. Pemkot juga memperbanyak pemasangan wastafel di berbagai tempat, dan juga menyebar hand sanitizer.
"Kami juga berkali-kali memberikan APD (alat pelindung diri) ke rumah sakit di Surabaya yang telah ditunjuk menjadi rujukan penanganan Covid-19. Jadi, tidak hanya rumah sakit milik pemkot, tapi semua rumah sakit rujukan," ungkapnya.
Ia menjelaskan, pemkot sudah membuat posko penanganan Covid-19 dan dapur umum di Taman Surya Balai Kota Surabaya. Di dapur umum itu, pemkot membuat minuman pokak dan merebus telur untuk dibagikan kepada warga Kota Surabaya. "Tiap hari kami membagi-bagikan telur dan minuman pokak itu. Kenapa telur? Karena putih telur itu bisa menambah daya tahan tubuh," ujarnya.
Telur rebus dan minuman pokak itu juga dibagikan kepada pasien ODP dan PDP yang ada di Kota Surabaya. Pembagiannya itu sudah sesuai protocol dan sudah dilatih supaya sama-sama aman dan tidak tersebar virus.
"Kami juga memberikan permakanan tambahan. Kami juga memberikan sembako kepada MBR (masyarakat berpenghasilan rendah)," imbuhnya.
Presiden UCLG ASPAC ini juga mengaku sudah menyiapkan ruang isolasi bagi ODP dan PDP dilengkapi berbagai fasilitasnya. Namun begitu, ruang isolasi itu akan digunakan apabila nantinya memang dibutuhkan. "Ini sifatnya hanya persediaan dan persiapan. Kami berharap ini tidak terisi, tapi kalau terpaksa, ya sudah kita siapkan," tegasnya.
Wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu juga menjelaskan semua informasi terkait dengan Covid-19 ini bisa dilihat di laman: https://lawancovid-19.surabaya.go.id. Situs resmi ini menyediakan berbagai informasi tentang Covid-19 dan layanan yang disiapkan oleh Pemkot Surabaya dalam menangani dan mencegah penularan virus ini. "Website tersebut juga menyiapkan ruang konsultasi, tindakan hingga peta sebaran pasien Covid-19 yang ada di Kota Surabaya," ujarnya.
Ketua DPRD Adi Sutarwijono sendiri menjelaskan kalau rapat melalui teleconference itu memang untuk mendengarkan kebijakan Wali Kota Surabaya dan jajaran Pemkot Surabaya terkait penanganan dan pencegahan Covid-19. Ia juga bersyukur suasana rapat tadi berjalan lancar.
Ia pun memastikan bahwa DPRD memberikan dukungan penuh terhadap upaya-upaya yang dikerjakan, dan yang akan dilakukan oleh Wali Kota Risma dan semua jajaran Pemkot Surabaya dalam menangani wabah Covid-19. "Ini membutuhkan penanganan yang kompak, agar situasinya cepat mereda, dan kehidupan kembali normal," jelasnya.
(eyt)