Wabah Corona Gerus Tradisi Mudik Saat Nyepi di Bali
A
A
A
BANYUWANGI - Tradisi pulang kampung atau mudik saat perayaan Nyepi, bagi para perantau di Pulau Bali, harus tergerus oleh wabah virus Corona jenis baru, Covod-19. Warga pendatang tidak bisa keluar Pulau Dewata, karena adanya imbauan mengurangi aktivitas keluar rumah.
Hal itu ditunjukkan dari menurunnya jumlah penumpang kapal ferry dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, yang sudah masuk Pulau Jawa, melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Dari data manifes pelabuhan mencatat penurunan jumlah penumpang mencapai 70%.
"Penurunan jumlah penumpang kapal dari dan menuju Pelabuhan Gilimanuk terpantau sejak tanggal 1 Maret lalu," ungkap General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang Fahmi Alweni.
Diperkirakan warga pendatang yang berkerja di Bali, memilih tinggal di rumah untuk mengantisipasi penyeberan virus corona yang juga telah melanda Bali. Fahmi juga mengungkapkan, Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, mulai pukul 23.00 WIB nanti malam sudah ditutup untuk penyeberangan.
Hal itu ditunjukkan dari menurunnya jumlah penumpang kapal ferry dari Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, yang sudah masuk Pulau Jawa, melalui Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur. Dari data manifes pelabuhan mencatat penurunan jumlah penumpang mencapai 70%.
"Penurunan jumlah penumpang kapal dari dan menuju Pelabuhan Gilimanuk terpantau sejak tanggal 1 Maret lalu," ungkap General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang Fahmi Alweni.
Diperkirakan warga pendatang yang berkerja di Bali, memilih tinggal di rumah untuk mengantisipasi penyeberan virus corona yang juga telah melanda Bali. Fahmi juga mengungkapkan, Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, mulai pukul 23.00 WIB nanti malam sudah ditutup untuk penyeberangan.
(eyt)