SD Khadijah Wonorejo Terapkan Urban Farming di Lingkungan Sekolah
A
A
A
SURABAYA - Sekolah Dasar (SD) Khadijah Wonorejo Surabaya, menerapkan Urban Farming dengan mengembangkan sistem tanam hidroponik di lingkungan sekolah.
Di dalam kebun hidroponik seluas 8×11 meter itu sayur mayur tumbuh segar dan sehat.
Ketua II Yayasan Khadijah, Soewito menuturkan, kebun hidroponik tersebut berfungsi sebagai laboratorium bagi siswa agar bisa mengenal jenis tanaman terutama buah dan sayur mayur.
"Ini adalah langkah yang sangat jarang di kota Surabaya, supaya anak-anak lebih dekat dengan alam," kata dia seusai panen sayur mayur organik bersama siswa di Khadijah Urban Farming yang ada di lingkungan sekolah, Rabu (17/7/2019).
Soewito mengatakan, sayur mayur yang tumbuh di kebun hidroponik ini ditanam sendiri oleh peserta didiknya. Setiap siswa menjalani setiap proses perkembangan sayur, dari mulai menanam benih sayur hingga panen.
"Bahwa sayur yang mereka makan setiap hari dimeja makan itu ada proses yang dilewati sehingga ada proses yang dilewati dari proses menanam sampai memanen," kata dia.
Kepala SD Khadijah Wonorejo, Mohammad Iqbal, menambahkan kebun hidroponik ini untuk mendidik siswa supaya menghargai sebuah proses. Selain itu, kebun hidroponik di sekolahnya juga untuk mendidik pada siswa tentang ketahanan pangan.
"Diera manusia yang jumlahnya luar biasa, maka banyak sekali tanaman-tanaman yang menggunakan pestisida, sementara kita ini free, tidak ada. Pupuk hanya kami gunakan setengah persen dari total pupuk yang normal," kata dia.
Seorang siswa SD Khadijah Wonorejo, Nadira Aqeela mengatakan, adanya kebun di sekolahnya bisa menambah semangat untuk berangkat sekolah. Dia memiliki tanggung jawab untuk merawat benih yang ditanam. Dia bersama teman-temannya selalu menunggu momen saat penan bersama.
"Seru tadi panen sayurnya. Sayur ini buat kesehatan tubuh dan saya suka makan sayur bayam," kata dia.
Di dalam kebun hidroponik seluas 8×11 meter itu sayur mayur tumbuh segar dan sehat.
Ketua II Yayasan Khadijah, Soewito menuturkan, kebun hidroponik tersebut berfungsi sebagai laboratorium bagi siswa agar bisa mengenal jenis tanaman terutama buah dan sayur mayur.
"Ini adalah langkah yang sangat jarang di kota Surabaya, supaya anak-anak lebih dekat dengan alam," kata dia seusai panen sayur mayur organik bersama siswa di Khadijah Urban Farming yang ada di lingkungan sekolah, Rabu (17/7/2019).
Soewito mengatakan, sayur mayur yang tumbuh di kebun hidroponik ini ditanam sendiri oleh peserta didiknya. Setiap siswa menjalani setiap proses perkembangan sayur, dari mulai menanam benih sayur hingga panen.
"Bahwa sayur yang mereka makan setiap hari dimeja makan itu ada proses yang dilewati sehingga ada proses yang dilewati dari proses menanam sampai memanen," kata dia.
Kepala SD Khadijah Wonorejo, Mohammad Iqbal, menambahkan kebun hidroponik ini untuk mendidik siswa supaya menghargai sebuah proses. Selain itu, kebun hidroponik di sekolahnya juga untuk mendidik pada siswa tentang ketahanan pangan.
"Diera manusia yang jumlahnya luar biasa, maka banyak sekali tanaman-tanaman yang menggunakan pestisida, sementara kita ini free, tidak ada. Pupuk hanya kami gunakan setengah persen dari total pupuk yang normal," kata dia.
Seorang siswa SD Khadijah Wonorejo, Nadira Aqeela mengatakan, adanya kebun di sekolahnya bisa menambah semangat untuk berangkat sekolah. Dia memiliki tanggung jawab untuk merawat benih yang ditanam. Dia bersama teman-temannya selalu menunggu momen saat penan bersama.
"Seru tadi panen sayurnya. Sayur ini buat kesehatan tubuh dan saya suka makan sayur bayam," kata dia.
(nth)