Pandemi Corona, Bupati Pekalongan Imbau ASN Bantu Masyarakat Miskin
A
A
A
PEKALONGAN - Di tengah pandemi corona dan seiring menurunnya tingkat ekonomi masyarakat, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengimbau kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), baik yang tinggal di kota maupun kabupaten lain, ikut berbagi dengan sesama,m membantu masyarakat miskin yang ada di sekitar tempat tinggal.
Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan empati kepada masyarakat. Kepala OPD akan mengidentifikasi atau mendata siapa membantu siapa.
"Kepada para ASN dalam situasi seperti ini mari kita bersama-sama berbagi untuk mengatasi dampak sosial karena efek pandemi Corona ini. Saya instruksikan kepada seluruh ASN untuk nyonggo bantuan ekonomi minimal 2 kepala keluarga di kanan kiri lingkungan kita masing-masing," kata Bupati Asip Kholbihi saat ditemui di Puskesmas 2 Wonokerto belum lama ini.
Dia menegaskan, Pemkab tidak memotong gaji ASN, Pemkab tidak menggunakan mekanisme pemotongan intensif tapi membangun kesadaran sendiri dari hati. "Ayok bersama-sama setiap ASN 1 minimal gotong 2 tetangga," katanya.
Dia menerangkan, jika jumlah ASN sekitar 9.000, maka akan ada 18.000 rumah tangga sasaran yang bisa di bantu, sehingga hal ini merupakan bentuk gerakan kesadaran sosial.
Hal tersebut sudah didiskusikan dengan kalangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pekalongan dan berbagai komponen, yang menyatakan persetujuan dengan rencana ini.
Pemerintah akan mengalokasikan dari anggaran belanja daerah dari provinsi dan pusat. Nantinya akan disinergikan karena Pemkab memiliki data yang cukup lengkap berkaitan dengan data penduduk miskin.
Selanjutnya, Pemkab akan menyelesaikan kemiskinan yang sudah tercatat di dalam basis data terpadu milik Pamkab.
"Ini angkanya cukup fantastis, kalau dulu 73.000 sekarang sudah 120.000. Oleh karena itu Pemkab akan petakan, sehingga dengan gerakan gotong-royong, terutama yang diinisiasi dari ASN diharapkan seluruh warga Kabupaten Pekalongan dapat merasakan berat sama dipikul ringan sama dijinjing serta tabah menghadapi wabah ini sekaligus bersama-sama dengan pemerintah untuk ikhtiar," katanya.
Hal ini sebagai bentuk tanggung jawab dan empati kepada masyarakat. Kepala OPD akan mengidentifikasi atau mendata siapa membantu siapa.
"Kepada para ASN dalam situasi seperti ini mari kita bersama-sama berbagi untuk mengatasi dampak sosial karena efek pandemi Corona ini. Saya instruksikan kepada seluruh ASN untuk nyonggo bantuan ekonomi minimal 2 kepala keluarga di kanan kiri lingkungan kita masing-masing," kata Bupati Asip Kholbihi saat ditemui di Puskesmas 2 Wonokerto belum lama ini.
Dia menegaskan, Pemkab tidak memotong gaji ASN, Pemkab tidak menggunakan mekanisme pemotongan intensif tapi membangun kesadaran sendiri dari hati. "Ayok bersama-sama setiap ASN 1 minimal gotong 2 tetangga," katanya.
Dia menerangkan, jika jumlah ASN sekitar 9.000, maka akan ada 18.000 rumah tangga sasaran yang bisa di bantu, sehingga hal ini merupakan bentuk gerakan kesadaran sosial.
Hal tersebut sudah didiskusikan dengan kalangan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Pekalongan dan berbagai komponen, yang menyatakan persetujuan dengan rencana ini.
Pemerintah akan mengalokasikan dari anggaran belanja daerah dari provinsi dan pusat. Nantinya akan disinergikan karena Pemkab memiliki data yang cukup lengkap berkaitan dengan data penduduk miskin.
Selanjutnya, Pemkab akan menyelesaikan kemiskinan yang sudah tercatat di dalam basis data terpadu milik Pamkab.
"Ini angkanya cukup fantastis, kalau dulu 73.000 sekarang sudah 120.000. Oleh karena itu Pemkab akan petakan, sehingga dengan gerakan gotong-royong, terutama yang diinisiasi dari ASN diharapkan seluruh warga Kabupaten Pekalongan dapat merasakan berat sama dipikul ringan sama dijinjing serta tabah menghadapi wabah ini sekaligus bersama-sama dengan pemerintah untuk ikhtiar," katanya.
(amm)