Menag: Setiap Orang Berhak Mengucapkan Selamat Natal
A
A
A
SEMARANG - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi meminta semua umat beragama bisa menunjukkan kerukunan dan sikap tenggang rasa dalam menyambut perayaan Natal 2019. Namun, Menag juga mengimbau umat Nasrani juga tidak terlalu berlebihan dalam merayakan ibadah Natal.
Untuk memperkuat kerukunan umat beragama, Menag menekankan bahwa setiap orang berhak mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani yang akan merayakannya setiap 25 Desember. "Setiap orang tidak boleh memaksakan sikapnya. Dan mengucapkan selamat Natal itu pasti tidak akan mengganggu akidahnya masing-masing. Maka jangan sampai memaksakan pendapatnya," kata Menag saat mengunjungi kampus UIN Walisongo Semarang, Kamis (19/12/2019).
Mantan Wakil Panglima TNI 1999-2000 ini meyakini masing-masing agama memiliki tingkat keimanan yang tinggi. Sehingga tak ada kata lain bahwa kerukunan yang dijalin antarumat beragama nantinya mampu membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Sudah semestinya kita memberikan kesempatan kepada agama lain untuk beribadah," kata mantan Kasum ABRI ini.
Menag memuji tingkat kerukunan umat beragama di Jawa Tengah yang terbilang tinggi. Apalagi angka kerukunan masyarakat di Jateng mencapai 74,8% dan menjadi yang tertinggi di seluruh Pulau Jawa.
"Angka kerukunan Jateng 74,8 sekian persen. Itu menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Ya mudah-mudahan adanya toleransi beragama yang terjalin akan jadi lebih baik lagi ke depannya. Kalau umatnya tidak rukun, jadinya sulit membangun keberagaman," katanya.
Untuk memperkuat kerukunan umat beragama, Menag menekankan bahwa setiap orang berhak mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani yang akan merayakannya setiap 25 Desember. "Setiap orang tidak boleh memaksakan sikapnya. Dan mengucapkan selamat Natal itu pasti tidak akan mengganggu akidahnya masing-masing. Maka jangan sampai memaksakan pendapatnya," kata Menag saat mengunjungi kampus UIN Walisongo Semarang, Kamis (19/12/2019).
Mantan Wakil Panglima TNI 1999-2000 ini meyakini masing-masing agama memiliki tingkat keimanan yang tinggi. Sehingga tak ada kata lain bahwa kerukunan yang dijalin antarumat beragama nantinya mampu membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik lagi.
"Sudah semestinya kita memberikan kesempatan kepada agama lain untuk beribadah," kata mantan Kasum ABRI ini.
Menag memuji tingkat kerukunan umat beragama di Jawa Tengah yang terbilang tinggi. Apalagi angka kerukunan masyarakat di Jateng mencapai 74,8% dan menjadi yang tertinggi di seluruh Pulau Jawa.
"Angka kerukunan Jateng 74,8 sekian persen. Itu menjadi yang tertinggi di Pulau Jawa. Ya mudah-mudahan adanya toleransi beragama yang terjalin akan jadi lebih baik lagi ke depannya. Kalau umatnya tidak rukun, jadinya sulit membangun keberagaman," katanya.
(amm)