Dr Naek L Tobing Tutup Usia, Sempat Dirawat Sebagai Pasien COVID-19
A
A
A
JAKARTA - Seksolog ternama era 1980-an, Dr Naek L Tobing meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta, Senin (6/4/2020). Kabar duka ini pertama kali disampaikan melalui akun Facebook Dormahn Pinda Hutajulu.
"Beristirahat lah dalam damai, Tulang/Paman kami, Dr Naek L Tobing SpJ k. Terima kasih untuk semua nasihat dan teladan. We love you. Lae Dr Naek L Tobing tadi pagi Jam' 10 .11 wib. Mohon doanya ..., Kami yang berdukacita : Dr Marion Aritonang (istri) Dr Panahatan Aritonang (anak) Thomson Aritonang (anak)," tulis akun tersebut.
Dr Naek L Tobing lahir di Pulau Samosir, Tapanuli, Sumatera Utara pada 14 Agustus 1940. Dr Naek merupakan ahli seksologi yang terkenal. Dia menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dan lulus pada 1966.
Sebelum meninggal, seksolog ternama Tanah Air itu dilaporkan memiliki riwayat penyakit dan menjalani perawatan intensif sebagai pasien COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. (Baca juga; Alat Rapid Test Ini Mampu Deteksi Corona dalam 10 Menit, Pembuatnya Orang Indonesia )
"Beliau memang ada penyakit. Seminggu terakhir dirawat juga sebagai pasien positif COVID-19," kata Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Halik Malik saat dihubungi SINDOnews, Senin (6/4/2020).
Berdasarkan data PB IDI, Dr Naek menjadi dokter ke-19 yang meninggal karena COVID-19. Terkait hal ini, dr Halik dan PB IDI ikut berduka atas meninggalnya Dr Naek dan dokter Indonesia lainnya yang meninggal karena COVID-19.
"PB IDI kembali berduka atas kabar dari ketua IDI cabang Jaksel bahwa dr Naek L Tobing SpKJ meninggal tadi pagi di RSPP Jakarta. Selain karena sakit yang dialaminya, juga sudah menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya positif COVID-19," ujarnya.
Sementara itu, terkait kronologi penularan COVID-19 pada Dr Naek, dr Halik belum mendapatkan informasi lebih lanjut. Namun, saat ini PB IDI sudah membentuk tim audit untuk menelusuri secara lengkap terkait meninggalnya Dr Naek L Tobing.
"Terkait kronologi dan riwayat penyakitnya informasi detailnya belum kami peroleh. Hal tersebut bisa ditanyakan ke RSPP yang merawatnya atau pihak keluarga," katanya. (Baca juga; Rumah Sakit Khusus Corona di Pulau Galang Resmi Beroperasi )
"Beristirahat lah dalam damai, Tulang/Paman kami, Dr Naek L Tobing SpJ k. Terima kasih untuk semua nasihat dan teladan. We love you. Lae Dr Naek L Tobing tadi pagi Jam' 10 .11 wib. Mohon doanya ..., Kami yang berdukacita : Dr Marion Aritonang (istri) Dr Panahatan Aritonang (anak) Thomson Aritonang (anak)," tulis akun tersebut.
Dr Naek L Tobing lahir di Pulau Samosir, Tapanuli, Sumatera Utara pada 14 Agustus 1940. Dr Naek merupakan ahli seksologi yang terkenal. Dia menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (USU) dan lulus pada 1966.
Sebelum meninggal, seksolog ternama Tanah Air itu dilaporkan memiliki riwayat penyakit dan menjalani perawatan intensif sebagai pasien COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta. (Baca juga; Alat Rapid Test Ini Mampu Deteksi Corona dalam 10 Menit, Pembuatnya Orang Indonesia )
"Beliau memang ada penyakit. Seminggu terakhir dirawat juga sebagai pasien positif COVID-19," kata Humas Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), dr Halik Malik saat dihubungi SINDOnews, Senin (6/4/2020).
Berdasarkan data PB IDI, Dr Naek menjadi dokter ke-19 yang meninggal karena COVID-19. Terkait hal ini, dr Halik dan PB IDI ikut berduka atas meninggalnya Dr Naek dan dokter Indonesia lainnya yang meninggal karena COVID-19.
"PB IDI kembali berduka atas kabar dari ketua IDI cabang Jaksel bahwa dr Naek L Tobing SpKJ meninggal tadi pagi di RSPP Jakarta. Selain karena sakit yang dialaminya, juga sudah menjalani pemeriksaan swab dan hasilnya positif COVID-19," ujarnya.
Sementara itu, terkait kronologi penularan COVID-19 pada Dr Naek, dr Halik belum mendapatkan informasi lebih lanjut. Namun, saat ini PB IDI sudah membentuk tim audit untuk menelusuri secara lengkap terkait meninggalnya Dr Naek L Tobing.
"Terkait kronologi dan riwayat penyakitnya informasi detailnya belum kami peroleh. Hal tersebut bisa ditanyakan ke RSPP yang merawatnya atau pihak keluarga," katanya. (Baca juga; Rumah Sakit Khusus Corona di Pulau Galang Resmi Beroperasi )
(wib)