Restoran dan Warung Makan di Kota Depok Angkat Meja Kursi
A
A
A
DEPOK - Seluruh restoran dan rumah makan di Kota Depok terpaksa harus angkat meja dan kursi. Sebab, mereka tidak diperbolehkan melayani pembelian untuk makan di tempat.
Hal tersebut sesuai dengn Surat Edaran yang dikeluarkan Wali Kota Depok Mohammad Idris. Dalam SE Nomor 443/171-Huk/Disporyata tentang Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di restauran atau rumah makan di Kota Depok disebut bahwa restoran dan rumah makan tidak boleh melayani pembelian makan di tempat.
Tujuannya pelarangan tersebut untuk mengurangi kerumunan massa dan memutus rantai virus Corona atau COVID-19. "Isi surat edaran itu agar para pemilik/pengelola rumah makan/restauran untuk sementara waktu tidak memberikan layanan makan di tempat bagi pelanggan," kata Wali Kota, Senin (6/4/2020).
SE itu dikeluarkan pada Minggu (5/4/2020). Namun sebelum SE dikeluarkan, sudah banyak restoran di pusat perbelanjaan yang tidak melayani pembelian makan di tempat. (Baca juga; Pandemi Corona, Warteg di Depok Ini Sediakan Makan Gratis )
"Penyebaran Covid-19 saat ini terus meningkat, kami minta kepada seluruh warga Kota Depok untuk mengikuti seluruh protokol pemerintah, diam di rumah, jaga jarak fisik dan sosial, sehingga kita dapat menghentikan persebaran COVID-19 di Kota Depok," tukasnya.
Mall Director Depok Town Square (Detos) Sutikno Pariyoto mengatakan, pihaknya telah meminta restoran yang menjadi tenantnya untuk tidak melayani dine in. Hal itu bersamaan dengan kebijakan pengelola mal untuk menutup sementara aktivitas sejak 27 Maret 2020.
"Sebelum SE ini keluar, kita sudah mengikuti aturan tersebut. Jadi restoran yang buka hanya diperbolehkan melayani take away atau delivery saja," katanya. (Baca juga; Ini Mal Pertama di Depok yang Tutup Sementara Akibat Corona )
Pihaknya menyadari meluasnya virus ini juga harus diantisipasi oleh pengelola mal. Dengan berbagai pertimbangan maka restoran yang ada di Detos pun terpaksa hanya melayani pembelian take away atau delivery.
"Tentunya ini bagian dari upaya kami untuk mendukung pemerintah memutus mata rantai virus Corona. Kami sadari tanpa kerja sama banyak pihak makan virus ini akan sulit dilumpuhkan. Termasuk kerja sama warga untuk tetap di rumah dan membeli kebutuhan dengan cara online," pungkasnya.
Hal tersebut sesuai dengn Surat Edaran yang dikeluarkan Wali Kota Depok Mohammad Idris. Dalam SE Nomor 443/171-Huk/Disporyata tentang Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 di restauran atau rumah makan di Kota Depok disebut bahwa restoran dan rumah makan tidak boleh melayani pembelian makan di tempat.
Tujuannya pelarangan tersebut untuk mengurangi kerumunan massa dan memutus rantai virus Corona atau COVID-19. "Isi surat edaran itu agar para pemilik/pengelola rumah makan/restauran untuk sementara waktu tidak memberikan layanan makan di tempat bagi pelanggan," kata Wali Kota, Senin (6/4/2020).
SE itu dikeluarkan pada Minggu (5/4/2020). Namun sebelum SE dikeluarkan, sudah banyak restoran di pusat perbelanjaan yang tidak melayani pembelian makan di tempat. (Baca juga; Pandemi Corona, Warteg di Depok Ini Sediakan Makan Gratis )
"Penyebaran Covid-19 saat ini terus meningkat, kami minta kepada seluruh warga Kota Depok untuk mengikuti seluruh protokol pemerintah, diam di rumah, jaga jarak fisik dan sosial, sehingga kita dapat menghentikan persebaran COVID-19 di Kota Depok," tukasnya.
Mall Director Depok Town Square (Detos) Sutikno Pariyoto mengatakan, pihaknya telah meminta restoran yang menjadi tenantnya untuk tidak melayani dine in. Hal itu bersamaan dengan kebijakan pengelola mal untuk menutup sementara aktivitas sejak 27 Maret 2020.
"Sebelum SE ini keluar, kita sudah mengikuti aturan tersebut. Jadi restoran yang buka hanya diperbolehkan melayani take away atau delivery saja," katanya. (Baca juga; Ini Mal Pertama di Depok yang Tutup Sementara Akibat Corona )
Pihaknya menyadari meluasnya virus ini juga harus diantisipasi oleh pengelola mal. Dengan berbagai pertimbangan maka restoran yang ada di Detos pun terpaksa hanya melayani pembelian take away atau delivery.
"Tentunya ini bagian dari upaya kami untuk mendukung pemerintah memutus mata rantai virus Corona. Kami sadari tanpa kerja sama banyak pihak makan virus ini akan sulit dilumpuhkan. Termasuk kerja sama warga untuk tetap di rumah dan membeli kebutuhan dengan cara online," pungkasnya.
(wib)