Oded Tidak Akan Memaksakan Ganjil Genap di Kota Bandung
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengaku tidak akan memaksakan kebijakan ganjil genap kendaraan berlaku di Kota Bandung. Dia akan menunggu hasil kajian yang saat ini sedang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung.
"Pada prinsipnya saya melakukan sesuatu atas dasar kajian. Kalau kajian ternyata lanjut, berarti kita lihat hari dan tempatnya. Tapi kalau ternyata belum penting, ya jangan," kata Oded di Bandung, Jumat (5/10/2018).
Menurut dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kajian ganjil genap. Dia juga mengaku tidak memberi tenggat waktu kapan kajian itu harus selesai. Oded mempersilakan Dishub Kota Bandung bekerja secara cepat namun tepat.
"Saya tidak menargetkan kapan harus selesai. Tetapi kalau nanti sudah ada hasilnya, tinggal dievaluasi. Sampai sekarang saya belum dapat laporan Dishub," ujarnya.
Pemkot Bandung, kata dia, juga telah berbicara dengan sejumlah pakar terkait rencana tersebut. Dia pun tidak menampik bila transportasi umum perlu pembenahan lebih dahulu sebelum ganjil genap diterapkan.
Intinya, kata dia, semakin banyak kendaraan yang masuk ke Bandung, perlu mendapat perhatian serius. Pemkot memiliki kewajiban untuk mengatur. Kalau tidak diatur, Oded khawatir ada masyarakat yang memiliki banyak mobil dalam satu rumah.
Diketahui, rencana ganjil genap diterapkan di Bandung setelah pemerintah pusat menyerukan agar Kota Bandung dan daerah lainnya mengikuti jejak DKI Jakarta. Usulan itu langsung direspons Pemkot Bandung yang mengaku telah merencanakan program itu.
Namun, pakar transportasi menyebut kebijakan itu hanya akan memindahkan kemacetan. Sebab, transportasi umum di Bandung belum seluruhnya terintegrasi.
"Pada prinsipnya saya melakukan sesuatu atas dasar kajian. Kalau kajian ternyata lanjut, berarti kita lihat hari dan tempatnya. Tapi kalau ternyata belum penting, ya jangan," kata Oded di Bandung, Jumat (5/10/2018).
Menurut dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait kajian ganjil genap. Dia juga mengaku tidak memberi tenggat waktu kapan kajian itu harus selesai. Oded mempersilakan Dishub Kota Bandung bekerja secara cepat namun tepat.
"Saya tidak menargetkan kapan harus selesai. Tetapi kalau nanti sudah ada hasilnya, tinggal dievaluasi. Sampai sekarang saya belum dapat laporan Dishub," ujarnya.
Pemkot Bandung, kata dia, juga telah berbicara dengan sejumlah pakar terkait rencana tersebut. Dia pun tidak menampik bila transportasi umum perlu pembenahan lebih dahulu sebelum ganjil genap diterapkan.
Intinya, kata dia, semakin banyak kendaraan yang masuk ke Bandung, perlu mendapat perhatian serius. Pemkot memiliki kewajiban untuk mengatur. Kalau tidak diatur, Oded khawatir ada masyarakat yang memiliki banyak mobil dalam satu rumah.
Diketahui, rencana ganjil genap diterapkan di Bandung setelah pemerintah pusat menyerukan agar Kota Bandung dan daerah lainnya mengikuti jejak DKI Jakarta. Usulan itu langsung direspons Pemkot Bandung yang mengaku telah merencanakan program itu.
Namun, pakar transportasi menyebut kebijakan itu hanya akan memindahkan kemacetan. Sebab, transportasi umum di Bandung belum seluruhnya terintegrasi.
(zik)