Hasil Observasi Pemkot Bogor, Ini Penyebab Kemacetan Jalan Raya Tajur

Kamis, 23 Januari 2020 - 13:22 WIB
Hasil Observasi Pemkot Bogor, Ini Penyebab Kemacetan Jalan Raya Tajur
Pemkot Bogor akhirnya menemukan penyebab kemacetan parah di Jalan Raya Tajur yang terjadi hampir setiap hari dalam dua pekan belakangan. SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Pemkot Bogor akhirnya menemukan penyebab kemacetan parah di Jalan Raya Tajur yang terjadi hampir setiap hari dalam dua pekan belakangan. Setelah melakukan observasi atau pengamatan langsung diketahui kemacetan akibat pelanggaran site plan pembangunan mal baru Boxies 123 di Kelurahan Tajur, Bogor Timur, Kota Bogor.

Kepala Dishub Kota Bogor Eko Prabowo mengatakan, setelah melakukan observasi atau pengamatan langsung serta kajian lalu lintas (lalin) pasca-beroperasinya pusat perbelanjaan berkonsep indoor outbound (inbound) itu, ditemukan ketidaksesuaian antara site plan dengan realisasi pembangunan mal lima lantai yang menempati lahan seluas 50 ribu meter persegi itu.

"Bahwa dalam rekomendasi sesuai site plan ada beberapa kegiatan yang belum dilaksanakan oleh pihak mal. Di antaranya pembangunan celukan, shelter khusus pemberhentian angkot, serta trotoar khusus pejalan kaki. Seharusnya itu dilaksanakan karena jelas disebutkan dalam rekomendasi dari Pemkot Bogor," ujarnya, Eko di Tajur, Kota Bogor, Kamis (23/1/2020).

Bahkan, tiga rekomendasi yang tidak dilaksanakan itu terdapat kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) Lalu Lintas, pembangunan yang harus dipenuhi oleh pihak mal itu harus dilengkapi. Bahkan, kondisi di lapangan juga harus disesuaikan sesuai arahan dari Wali Kota Bogor, bahwa seluruh pohon yang ada di depan mal jangan sampai ditebang.

"Pohon-pohon di sana harus tetap dipertahankan dan jangan ditebang. Pembangunan yang belum dilaksanakan harus disesuaikan dengan kondisi pohon yang ada di sana," jelasnya.

Terkait dengan itu, dari hasil observasi, pembangunan celukan sangat memungkinkan untuk tidak melakukan penebangan pohon dengan syarat koordinasi terlebih dahulu dengan dinas soal operasionalnya.

Selain itu, dalam mengurai kemacetan, pihaknya akan melakukan rekayasa lalu lintas di depan mal tersebut, khususnya saat akhir pekan, sebab sebelumnya kawasan Jalan Raya Tajur memang sudah sering macet.

"Pintu akses keluar dan masuk memang ada di tikungan itu, tetapi perlu dilakukan rekayasa lalin apabila kondisi krodit. Perlu juga dilakukan penambahan petugas dilapangan untuk mengatur lalu lintas," tegasnya. (Baca juga; Berhasil Atasi Kemacetan, Kanalisasi di Pasteur Segera Dipermanenkan )

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jenal Mutaqin mengaku terkejut ternyata ada ada beberapa rekomendasi dari Pemkot yang tidak dijalankan pihak investor sehingga dampak keberadaan mal tersebut cukup meresahkan publik, khususnya para pengguna jalan.

"Seharusnya semua pembangunan itu (celukan, shelter dan trotoar) sebelum diresmikan dan beroperasi sudah dilaksanakan. Kalau seperti ini, pantas saja terjadi kemacetan, aspek yang menyangkut Amdal Lalin saja belum dibangun," katanya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 8.1080 seconds (0.1#10.140)