Operasi Pencarian 3 Korban Longsor di Bogor Resmi Ditutup

Minggu, 12 Januari 2020 - 22:58 WIB
Operasi Pencarian 3 Korban Longsor di Bogor Resmi Ditutup
Tim SAR gabungan foto bersama setelah operasi SAR terhadap tiga korban tertimbun longsor resmi ditutup. Insert: Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban di hari terakhir. Foto-foto/Humas Basarnas Bandung
A A A
BOGOR - Setelah berjibaku selama 11 hari mencari tiga korban yang hilang tertimbun tanah longsor di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, akhirnya operasi search and rescue (SAR) resmi ditutup pada Minggu (12/1/2020) sore.

Upaya pencarian tak kenal lelah itu belum membuahkan hasil. Tiga korban tertimbun longsor, yakni jasad Amri (60), Saroh (26), dan Cici (10), belum ditemukan. Meskipun tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian sejak pukul 08.00 WIB hingga sore dengan mengerahkan 95 personel.

Operasi Pencarian 3 Korban Longsor di Bogor Resmi Ditutup


Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansah selaku SAR Mission Coordinator (SMC) resmi menutup operasi SAR pencarian tiga korban tertimbun pascabanjir bandang dan tanah longsor tersebut.

Penutupan dilaksanakan pada apel sore gabungan pada pukul 17.00 WIB di hadapan seluruh unsur SAR yang terlibat. "Kami mengucapakan banyak terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh unsur SAR yang telah mengikuti operasi SAR selama 11 hari pencarian tiga korban tertimbun longsor," kata Deden Ridwansah dalam rilis yang diterima SINDOnews dari Humas SAR Bandung, Minggu (12/1/2020).

Deden mengemukakan, penutupan operasi dilakukan karena melewati berbagai pertimbangan, operasi SAR dinilai sudah tidak efektif. "Selaku SMC dengan melakukan pertimbangan dan diskusi bersama OSC dan asistensi dari kantor pusat Basarnas mengamati kondisi operasi SAR yang kurang efektif karena tidak ditemukan lagi tanda-tanda penemuan korbandan juga mempertimbangkan kondisi personel," ujar Deden.

Walaupun operasi SAR ditutup, tutur Deden, khusus untuk Basarnas tetap melakukan operasi siaga pemantauan. "Khusus basarnas, kami tetap melakukan operasi siaga pemantauan. Barangkali ada keluarga yang melihat tanda-tanda korban tapi enggan untuk mengevakuasi bisa menghubungi Basarnas untuk melakukan evakuasi. Kami siap dan siaga," tutur dia.

Di akhir apel SAR gabungan, Deden berharap seluruh unsur SAR tetap solid dan selalu bergandengan tangan dalam misi kemanusiaan. "Mudah-mudahan apa yang telah kita lakukan bisa dicatat menjadi amal ibadah," tutup Deden.

Sementara itu, operasi SAR itu juga dipantau langsung oleh Kepala Subdirektorat Rencana Pengendali Operasi (RPDO) Basarnas Agus Haryono.

Agus menyampaikan pertimbangan sehingga operasi SAR terhadap tiga korban dihentikan, yakni kondisi medan dan cuaca menjadi kendala dalam operasi ini.

"Kondisi medan, ketebalan lumpur yang cukup menyulitkan tim SAR sehingga menyebabkan operasi ini tak juga menemukan titik temu. Ditambah lagi dengan alat berat yang tidak bisa masuk ke lokasi kejadian," kata Agus Haryono.

Agus menyatakan, tim SAR gabungan sudah melaksanakan tugas dengan baik, profesional, sinergis, dan tetap bekerja sama dengan militansi yang tidak diragukan lagi.
(awd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
artikel/ rendering in 1.7211 seconds (0.1#10.140)