Jadi Pembunuh Bayaran karena Punya Utang Rp10 Juta

Senin, 22 September 2014 - 19:39 WIB
Jadi Pembunuh Bayaran karena Punya Utang Rp10 Juta
Jadi Pembunuh Bayaran karena Punya Utang Rp10 Juta
A A A
DENPASAR - S (42), mengaku nekat menjadi pembunuh bayaran karena punya utang Rp10 juta. Dengan iming-iming uang Rp20 juta, dia pun menghabisi nyawa Abu Yasid (44).

S, sang pembunuh bayaran, dibayar untuk membunuh pedagang Abu Yasid oleh AR, sekitar Rp20 juta, namun baru dibayar sekitar Rp13 juta. "Saya mau melakukan ini karena butuh uang buat bayar utang di Madura, saya punya utang Rp10 juta," ungkapnya seusai jumpa pers di Mapolresta Denpasar, Senin (22/9/2014).

Pembunuh bayaran ini sehari-hari bekerja sebagai petani tembakau di Sumenep. Dia ditawari membunuh Abu Yasid oleh I yang diorder oleh AR. Bapak dua orang anak ini juga mengaku tega membunuh Abu Yasid karena yang dia tahu korban adalah dukun santet. "Dia katanya suka nyantet, makanya saya berani membunuh dia," katanya.

Menurut S, saat menghabisi nyawa Abu Yasid, dirinya sama sekali tidak grogi. S menghabisi nyawa Abu Yasid memakai celurit. Setelah membunuh Abu Yasid, dia melarikan diri ke Madura. Pada 16 September 2014, bukan tanggal 6 September 2014 seperti diberitakan sebelumnya, dia ditangkap polisi. "Anak dan istri saya belum tahu kalau saya telah membunuh orang dan masuk penjara," katanya sambil menunduk.

S mengaku baru empat bulan tinggal di Bali. Akibat menjadi pembunuh bayaran, dia dijerat Pasal 351 ayat (3), dengan ancaman hukuman penjara maksimal tujuh tahun.

Dia mengaku menyesal setelah menghabisi nyawa orang karena harus mendekam dipenjara dan tidak bekerja. "Kalau tahu begini akhirnya, saya tidak mau melakukannya. Saya baru pertama kali ini membunuh orang."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3570 seconds (0.1#10.140)