Warga Desa Deliksari Merindukan Air Bersih

Kamis, 11 September 2014 - 00:01 WIB
Warga Desa Deliksari Merindukan Air Bersih
Warga Desa Deliksari Merindukan Air Bersih
A A A
SEMARANG - Bagi warga Desa Deliksari, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, musibah mungkin sudah tidak asing lagi. Sebab, hampir setiap tahun, seluruh warga yang tinggal di lokasi itu selalu mengalami musibah.

Seperti saat ini, sebanyak 250 Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Desa Deliksari mengalami musibah kekeringan. Sumur-sumur mereka tak mengeluarkan air dan hanya bersisa tanah serta batu-batuan kecil. Akibatnya, seluruh warga harus mengambil air bersih dari Sendang Gayam, yang letaknya sekitar 1 km lebih dari desa mereka.

Setiap hari, warga Desa Deliksari secara swadaya mengambil air dari tempat tersebut. Dengan memikul atau menggunakan sepeda motor, mereka telaten mengambil air kemudian menampung dalam tandon besar di tengah-tengah desa.

Setiap hari, warga mengantre untuk mengambil air bersih dari dalam tendon air tersebut. Mereka dijatah berbeda, yakni hanya diberikan kesempatan mengambil jatah air satu kali dalam seminggu.

"Ya beginilah nasib desa kami. Kalau hujan terkena musibah longsor, musim kemarau seperti ini mengalami kekeringan," kata Partini (48), salah satu warga saat ditemui KORAN SINDO, Rabu (10/9/2014).

Menurut Partini, hampir setiap tahun kondisi seperti itu menjadi pemandangan sehari-hari di Desa Deliksari. Warga tak dapat berbuat apa-apa. "Mau bagaimana lagi, memang sudah ditakdirkan seperti ini. Jadi ya dijalani saja," imbuhnya, miris.

Hal senada dikatakan Waginah (52), warga Deliksari lainnya. Menurut dia, kondisi tersebut di luar kemampuan dirinya untuk mencarikan solusi. Sebab, permasalahan yang dihadapinya itu sangatlah pelik.

"Soalnya hanya di sini rumah tinggal kami, kami tidak mampu pindah ke lokasi lain yang lebih layak dari sini. Kalau mampu, siapa juga yang mau tinggal di sini," ujarnya.

Dirinya berharap pemerintah memberikan solusi pemecahan kepada warga Deliksari atas berbagai musibah itu. Untuk saat ini, dirinya hanya berharap Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (Hendy) mau melihat betapa sulitnya kehidupan warga Deliksari.

"Mbok Pak Ganjar atau Pak Hendy itu turun ke sini, melihat kondisi kami yang kesulitan air seperti ini. Kami tidak ingin menuntut banyak, kami hanya ingin ada saluran PDAM masuk ke daerah kami," harapnya.

Saat musim kemarau ini, lanjut Waginah, warga hanya memanfaatkan air dari Sendang Gayam. Mereka juga harus rela antre untuk mendapatkan air bersih yang sangat vital bagi kehidupan manusia itu. "Kalau saya ya rela antre demi mendapatkan air, kalau mau beli juga tidak mampu."

Warga Deliksari, lanjut dia, sangat merindukan adanya aliran air ke daerah itu. Sebab jika dibiarkan seperti ini terus, tiap tahun Deliksari akan selalu mengalami kekeringan dan warga akan terus merasakan kesulitan.

"Kami ingin PDAM mengalirkan airnya ke daerah kami, berapa pun biayanya kami akan bayar. Tidak seperti sekarang ini, hidup di Kota Semarang kok seperti di daerah primitif yang sulit air," pungkasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2901 seconds (0.1#10.140)