Setahun, 22 Kasus Penipuan Mengatasnamakan TNI

Selasa, 26 Agustus 2014 - 10:00 WIB
Setahun, 22 Kasus Penipuan Mengatasnamakan TNI
Setahun, 22 Kasus Penipuan Mengatasnamakan TNI
A A A
KUDUS - Kasus penipuan yang mengatasnamakan anggota TNI AD di lingkup Korem 073/ Makutarama, Jawa Tengah, marak. Dalam setahun terakhir, terjadi 22 kasus tindak kejahatan yang mencoreng nama baik institusi TNI, dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Puluhan kasus tersebut terjadi di kawasan pantura timur Jawa Tengah. Rinciannya di Kabupaten Kudus sebanyak 9 kasus, Demak (9 kasus), Rembang (3 kasus), dan Blora (1 kasus).

Modus penipuan di sejumlah kabupaten ini hampir sama. Awalnya seorang lelaki berambut cepak membeli sesuatu dalam jumlah banyak di toko atau warung, lalu dengan beragam alasan lelaki itu bermaksud meminjam sepeda motor kepada pemilik toko atau orang yang ada di sekitar toko atau warung tersebut.

Sebagai "jaminan", lelaki tersebut meninggalkan tas lengkap dengan atribut TNI. Bahkan ada juga yang meninggalkan senjata api, meski belakangan diketahui hanya pistol mainan.

"Ini yang masih kita cari. Pasti akan kita ungkap hingga tuntas karena ini mencoreng nama baik TNI," kata Komandan Korem 073/Makutarama Kolonel Kav Bueng Wardadi, saat berada di Makodim 0722/ Kudus, Selasa (26/8/2014).

Saat ini, kata Bueng, sudah ada satu pelaku yang berhasil ditangkap. Pelaku bernama asli Suhardiyanto itu ditangkap di Kabupaten Blora. Untuk meyakinkan korban, saat beraksi, pelaku penipuan mengaku sebagai Lettu Bambang.

"Kasusnya masih dikembangkan Polres Blora. Semoga nanti bisa terungkap semua karena ini sepertinya kerjaan sindikat," ucapnya.

Agar kasus ini tak terjadi lagi, Bueng mengimbau masyarakat agar tak mudah percaya dengan lelaki yang mengatasnamakan anggota TNI. Ia juga sudah mengeluarkan larangan anggotanya meminjam sepeda motor atau mobil dari warga. "Larangan ini berlaku untuk semua."

Sementara itu, Dandim 0722/Kudus Letkol Kav Ibnu Sukelan mengatakan pihaknya juga sudah menginstruksikan bintara pembina desa (babinsa) aktif menyosialisasikan kepada masyarakat agar kasus penipuan yang mengatasnamakan anggota TNI ini tidak terulang lagi.

Pihaknya juga berharap masyarakat aktif melaporkan ke jajarannya jika ada lelaki yang mengaku sebagai anggota TNI. "Segera laporkan agar bisa langsung kita bekuk," tandasnya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4629 seconds (0.1#10.140)