Guru di Perbatasan RI-Timor Leste Tak Bisa Operasikan Komputer

Sabtu, 21 Juni 2014 - 21:13 WIB
Guru di Perbatasan RI-Timor Leste Tak Bisa Operasikan Komputer
Guru di Perbatasan RI-Timor Leste Tak Bisa Operasikan Komputer
A A A
KEFAMENANU - Gencarnya upaya pemerintah pusat meningkatkan sumber daya manusia dunia pendidikan, khususnya guru, ternyata tidak menyentuh guru yang ada di perbatasan.

Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-Timor Leste Letkol (Inf) Fransiskus Ari Susetio menyebutkan, sejak bertugas menjaga perbatasan, pihaknya juga kerap membantu para guru yang butuh bantuan mengetik di komputer.

"Ada satu sekolah dasar di Kabupaten Belu, memang hanya ada tujuh orang guru dan tidak bisa komputer. Mereka sering minta bantuan ke anggota untuk mengetik keperluan mereka terkait pendidikan," tandas Fransiskus di Kefamenanu, Sabtu (21/6/2014), seusai menutup kegiatan bakti sosial di Desa Taekas, Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur.

Fransiskus menduga, para guru yang belum bisa mengoperasikan komputer di sekolah itu disebabkan jauhnya akses ke kota untuk belajar komputer, atau ketiadaan listrik yang merupakan salah satu faktor penentu.

Lantaran prihatin atas keberadaan para guru sekolah dasar yang ada di perbatasan dengan penuh keterbatasan, pihaknya bakal membantu mengajarkan para guru itu cara mengoperasikan komputer.

"Saya tantang komandan pos yang berada dekat sekolah itu, dia bertanggung jawab mengajarkan cara menggunakan komputer kepada guru tersebut hingga mengerti. Bagaimanapun juga, ilmu yang ada perlu dibagi," kata dia.

Namun Fransiskus mengatakan, pihaknya hanya membantu sebatas kemampuan, dengan tidak mengesampingkan tugas pokok anggota TNI. "Saya tetap ingatkan anggota bahwa kita bukan guru, tetapi anggota TNI yang menjaga garis perbatasan. Jangan sampai anggota mengambil alih tugas guru, namun mereka hanya sebatas membantu agar proses berjalan lancar demi para siswa di perbatasan," ungkap Komandan Yonif 742 SWY/Mataram, NTB itu.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0252 seconds (0.1#10.140)