Makanan Produksi Rumahan Banyak Gunakan Bahan Kimia

Jum'at, 30 Mei 2014 - 17:13 WIB
Makanan Produksi Rumahan Banyak Gunakan Bahan Kimia
Makanan Produksi Rumahan Banyak Gunakan Bahan Kimia
A A A
GARUT - Tidak hanya menggunakan bahan baku yang tidak layak, sejumlah produsen makanan tingkat industri rumah tangga di Garut diduga memakai bahan kimia. Hal itu terungkap dari pengujian sampel makanan berkala yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Badan Ketahanan Pangan (BKP) Garut.

Staf TTU TPM Industri Makanan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Syaiful Yasser mengatakan, tingkat persentase produsen yang menggunakan bahan kimia ini cukup mengkhawatirkan.

Di setiap kali pengambilan sampel, sebanyak 30 persen di antara makanan yang diuji, ternyata mengandung bahan kimia berbahaya, seperti formalin, boraks, hingga pewarna tekstil.

“Setiap kali kami menguji sampel makanan pada pemeriksaan rutin, selalu ditemukan kandungan bahan kimia. Ada saja temuan di setiap pemeriksaan, membuat tingkatan penggunaan bahan kimia untuk makanan sudah cukup memprihatinkan," kata Syaiful saat ditemui di Dinkes Garut, Jumat (30/5/2014).

Beberapa lokasi yang sampel makanannya rutin diperiksa adalah makanan jajanan di sejumlah pasar tradisional, makanan jajanan sekolah, hingga pedagang-pedagang yang menyediakan makanan lain, seperti mie ayam, mie bakso, dan lainnya. Pemeriksaan rutin oleh intansinya sudah mulai berlangsung sejak 2012 lalu.

“Dari 2012 hingga 2014 ini kami rutin melakukan pemeriksaan. Dari semua pemeriksaan, bahan kimia selalu ada,” ujarnya.

Syaiful mengaku, hingga kini pihaknya kesulitan memberantas produsen pengguna bahan kimia tersebut. Pasalnya, para produsen nakal ini berasal dari industri rumahan yang berjumlah sangat banyak dan tersebar di mana-mana.

“Kami tidak bisa melakukan pelacakan terhadap pembuatnya. Selain itu, faktor lain yang membuat kami kesulitan adalah mudahnya pembelian bahan kimia di toko-toko kimia. Akibatnya, masyarakat yang menjadi produsen makanan kecil dengan mudah mendapatkan bahan kimia, sementara kami tidak dapat memantau siapa saja mereka,” imbuhnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4948 seconds (0.1#10.140)