Kapal bantuan pemerintah terancam mangkrak

Jum'at, 23 Desember 2011 - 02:59 WIB
Kapal bantuan pemerintah terancam mangkrak
Kapal bantuan pemerintah terancam mangkrak
A A A
Sindonews.com - Bantuan kapal dari pemerintah untuk nelayan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, terancam tidak digunakan, karena dianggap tidak sesuai dengan kondisi geografis Pantai Selatan.

Hingga kini, sebanyak empat kapal berbobot sekira 30 gross ton per kapal, masih tertambat di Dermaga Pantai Sadeng, dan terancam mangkrak, karena nelayan tak berani untuk menggunakannya sebagai kendaraan operasionalnya.

Menurut seorang nelayan, Subowo, belum diopersaikannya empat kapal bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan, dengan bobot mati 30 gross ton dengan panjang lebih dari 15 meter sudah selama tiga pekan lalu berada di Sadeng, hanya sejumlah nelayan menilai kapal terlalu lengkung.

"Memang, dari hasil omong-omong dengan nelayan, banyak yang takut kalau mau menggunakan. Soalnya kalau kena angin kencang, terombang-ambing, karena terlalu lengkung," katanya kepada wartawan, Kamis (22/12/2011).

Dijelaskannya, kapal tersebut kurang cocok peruntukkannya bagi wilayah Pantai Selatan Jawa. Menurutnya, jenis kapal dengan morfologi semacam itu, hanya cocok untuk daerah Kalimantan dan Sulawesi. "Karena, ombak di wilayah sana (Kalimantan, Sulawesi) relatif lebih landai, sementara di sini kan ombak sangat besar," jelas warga asli Girisubo ini.

Lebih lanjut Subowo menjelaskan, kapal yang akan diserahkan secara simbolis oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X pada 29 Desember mendatang mampu berlayar sejauh 100 mil. Hanya saja, kapal tersebut, juga memakan biaya operasional. Diperkirakan, biaya operasional yang diperlukan, sekali melaut puluhan juta.

"Nelayan di sini pasti kesulitan dalam menggunakannya, karena mencapai puluhan juta," lanjutnya.

Hingga kini, kapal berwarna biru tua, ditaksir harga per kapal senilai Rp1,5 miliar, masih terdampar dan hanya menjadi tontonan saja. Kapal yang diperuntukkan untuk menambah hasil tangkapan nelayan itu, masih belum jelas penggunaannya.
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6736 seconds (0.1#10.140)