Data Korban Banjir Bandang Garut Tidak Ada yang Valid

Minggu, 25 September 2016 - 00:08 WIB
Data Korban Banjir Bandang Garut Tidak Ada yang Valid
Data Korban Banjir Bandang Garut Tidak Ada yang Valid
A A A
GARUT - Data banjir bandang Garut simpang siur. Hingga kini tidak ada data valid mengenai berapa jumlah korban jiwa, rumah warga yang hanyut dan rusak, serta total kerugian.

Bupati Garut Rudy Gunawan dalam rapat evaluasi yang digelar di Makodim 0611 Garut mengaku bingung. Data masing-masing pihak mengenai semua itu tidak ada sama. Semua saling berbeda satu dengan lainnya.

Untuk jumlah rumah yang terbawa hanyut dan rumah rusak misalnya, data yang dimilikinya ternyata cukup banyak. Sementara fakta di lapangan, jumlahnya justru tidak sebanyak catatannya.

"Data dari RT dan RW tidak bohong. Ternyata data yang didapat faktual jauh berbeda, jauh lebih sedikit dari yang dilaporkan dan ada selama ini," katanya, Sabtu (24/9/2016).

Dia pun melakukan pemantauan langsung ke lokasi. Dari pengamatannya, berbagai data lain juga tidak sinkron. Untuk itu dia meminta semua pihak segera melakukan pendataan ulang agar tidak ada lagi data yang berbeda.

"Data yang ada harus benar-benar akurat karena akan disetorkan ke pemerintah pusat," terangnya.

Dandim 0611 Garut yang juga Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Garut Letkol Arm Setyohani juga mengatakan hal yang sama. Lebih lanjut, dia meminta seluruh anggota tim untuk lebih meningkatkan keakuratan dalam pengumpulan data.

Khusus untuk relawan yang bertugas di lokasi, dia segera menyiapkan kartu tanda pengenal bagi mereka. Hal itu untuk memudahkan koordinasi dan memudahkan sesama relawan, serta anggota tim di lapangan agar mudah dikenali.

"Saya berupaya untuk mendata ulang dan memberikan ID (kartu pengenal). Besok saya bagikan saat apel pagi. Saya sudah cetak 500 lembar, nanti dicetak lebih banyak lagi," jelas Setyo.

Sementara untuk besok, pencarian korban akan terus dilakukan. Upaya pembersihan puing-puing reruntuhan juga akan terus dimaksimalkan. Begitu juga dengan logistik, akan dibagikan agar terjadi penumpukan.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6215 seconds (0.1#10.140)