Santri Jangan Hanya Sarungan, Harus Jadi Pengusaha

Rabu, 21 September 2016 - 06:27 WIB
Santri Jangan Hanya Sarungan, Harus Jadi Pengusaha
Santri Jangan Hanya Sarungan, Harus Jadi Pengusaha
A A A
KULONPROGO - Santri pondok pesantren harus terampil dan memiliki keahlian sebagai bekal mandiri di masa depan.

Untuk itulah Yayasan Dharmais mengelar pelatihan Pesantren Singkat Pelatihan Usaha Produktif (PSPUP), bagi santri yang ada di Kulonprogo.

"Ini sudah yang ke 42 dan mampu mencetak lebih dari 1.400 santri yang dibekali ketrampilan agar mandiri," jelas Siti Hediati Soeharto, putri mantan pendiri Yayasan Dharmais Soeharto saat menutup pelatihan PSPUP di gedung diklat Dharmasi, Kulonprogo.

Perempuan yang juga wakail Ketua Komisi IV DPR RI ini mengatakan pelatihan ini bertujuan mencetak usahawan yang professional dan berahlak baik.

Selepas menjadi santri mereka bisa keluar dan mampu menjadi wiraswasta. Beberapa ketranmpilan yang dibuka juga cukup bervariasi.

Mulai dari sablon, bengkel, ternak, servis handphone dan juga tata boga dan rias kecantikan. "Ini akan menjadi bekal untuk mengentaskan kemiskinan," tandas Titik.

Dalam kesempatan ini Titik juga melihat langsung praktik peserta dalam usaha sablon. Bahkan Titik juga memborong beberapa kaos kreasi peserta yang bergambar dirinya dan mantan presiden Soeharto.

Ketua Pimpinan Wilayah Robitoh Maahid Islamiyah DIY, KH Habib Syakur mengatakan santri harus mandiri dan mampu menjadi pengusaha.

Sebagai seorang yang dikenal memiliki kemandiri santri harus mampu berkiprah dalam dunia usaha dan akademisi.

Terbukti sudha banyak alumni yang mampu menciptakan lapangan kerja dan usaha produktif. "Santri itu tidak hanya sarungan, tetapi juga pengusaha," jelas Habib.

Beberapa santri yang selepas mondok, juga banyak yang bergabung dalam mengembangkan usaha. Termasuk mendirikan himpunan pengusaha santri (Hipsi).
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4191 seconds (0.1#10.140)