Puluhan Warga Tertipu Biro Umroh di Tegal

Rabu, 10 Agustus 2016 - 18:29 WIB
Puluhan Warga Tertipu Biro Umroh di Tegal
Puluhan Warga Tertipu Biro Umroh di Tegal
A A A
TEGAL - Puluhan calon jamaah umroh tertipu biro travel dan umroh, Nazuuroh, Kota Tegal, Jawa Tengah. Mereka tak junjung diberangkatkan kendati sudah membayar biaya dengan total mencapai ratusan juta rupiah.

Beberapa di antara calon jamaah yang tertipu Rabu 10 Agustus 2016 mendatangi kantor Nazurooh yang berada di kompleks ruko Sultan Agung, Kejambon untuk menuntut pengembalian uang yang sudah dibayarkan. Namun ‎mereka justru terkatung-katung lantaran tak ditemui pengelola Nazuuroh.

Salah satu calon jamaah,‎ Alok Sugito (52) menuturkan, ia mendaftar untuk berangkat umroh bersama istri, anak, dan menantu pada Maret lalu. Setelah membayar biaya sekitar Rp95 juta, ia dijanjikan berangkat pada akhir Mei.

"Ternyata sampai akhir Mei tidak jadi berangkat. Katanya mundur. Alasannya visa belum jadi. Mau puasa, diberitahu mundur lagi. Sampai tiga kali mundur. Sampai sekarang tidak jelas kapan berangkat," ‎kata warga Kelurahan Margadana, Kecamatan Margadana, Kota Tegal ini, Rabu (10/8/2016).

Lantaran merasa tertipu, ‎Sugito akhirnya melaporkan pengelola Nazuuroh ke Polres Tegal Kota pada pertengahan Juni lalu. Pihak pengelola lalu membuat perjanjian dan mengembalikan biaya yang sudah dibayar namun tidak seluruhnya.

"Baru dikembalikan Rp8 juta. Itu juga diberikan dalam dalam dua tahap. Katanya sisanya mau dikembalikan 15 Agustus," ucap Sugito.

Sugito mendesak pengelola untuk segera mengembalikan sisa biaya yang sudah disetorkan tersebut. "Daripada mundur terus, tidak jelas. Saya juga sudah mengeluarkan biaya untuk syukuran dengan tetangga-tetangga. Malu," ungkapnya.

Selain Sugito, sebanyak 48 orang calon jamaah umroh yang dikoordinir Syaefudin, warga Kelurahan Margadana, untuk mendaftar secara kolektif di Nazuuroh juga mengalami nasib serupa.

"Yang daftar melalui saya ada 48 orang. Sudah bayar semua. Tapi yang suda diberangkatkan baru 23 orang. Itu juga berangkatnya karena biayanya saya talangi dulu karena saya malu dengan jamaah saya," ujar Syaefudin.

Calon jamaah yang ‎dikoordinir Syaefudin sudah membayar biaya sebesar Rp 24 juta per orang. Seharusnya mereka berangkat pada 27 Maret lalu.

Namun kemudian mundur hingga empat kali dengan alasaan yang sama, yakni visa belum jadi. "Kalau sudah mundur sampai tiga kali, berarti sudah tidak bisa dipercaya," tandasnya.

Sementara itu Direktur PT Nazuuroh Ijabah Utama, Irawan Prasetya tak kunjung menemui Sugito dan Syaefudin saat ditunggu hingga siang hari.

Saat dihubungi, dia mengku sedang‎ berada di Pekalongan. Dia kembali menjanjikan akan segera mengembalikan biaya yang sudah dibayar.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4568 seconds (0.1#10.140)