Antrean Kendaraan di Lingkar Gentong Capai 6 Kilometer
A
A
A
BANDUNG - Kepadatan arus kendaraan di Jalur Selatan, Lingkar Gentong pada Sabtu (9/7/2016) mencapai enam kilometer. Salah satu pemicu kepadatan arus kendaraan tersebut yakni minimnya mobilitas bus saat melewati jalur tersebut yang posisinya menanjak.
"Sekarang ini kepadatan jalur selatan terjadi di Gentong, bukan di Nagreg. Kepadatannya saat ini capai lima-enam kilometer, tadi pagi sampai 10 kilometer. Penyebabnya bus yang mau nanjak pelan semua, berat dengan penumpang," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Rizal saat dihubungi.
Penyebab lainnya yakni kepadatan arus, karena pengendara roda empat yang semula melintas lewat Tol Cipali sekarang ini melewat jalur selatan. Kemudian, lanjut Yusri, kepadatan arus kendaraan juga disebabkan karena aktivitas menyeberang jalan oleh warga setempat.
Meski begitu, untuk mengantisipasi kepadatan tersebut, polisi telah berkoordinasi dengan Polres Ciamis. Dimana arus kendaraan yang mengalir di Gentong dan Malangbong dialihkan ke Singaparna. Selain itu, untuk jalur kendaraan dari Bandung menuju Gentong atau Nagreg dibuat 'one way' dengan sistem buka tutup.
"Dari arah Bandung kan sepi jadi dibuat satu arah, dan untuk mengurai kemacetan kami turunkan juga personel pengurai," tambahnya.
Dari pengamatannya, kepadatan arus kendaraan selama arus balik rata-rata terjadi pada malam hari. Untuk itu, dia mengimbau pengendara motor untuk melakukan perjalanan di siang hari.
"Angka kecelakaan masih didominasi pengendara motor, jadi kami minta untuk tetap waspada. Karena kecelakaan banyak terjadi pada malam hari," tambahnya.
Meski terjadi kepadatan, arus kendaraan di Lingkar Gentong masih bisa berjalan sekitar 20 kilometer per jam. Polisi memperkirakan puncak kepadatan arus balik terjadi pada malam ini dan Minggu 10 Juli 2016 malam besok.
"Yang kami takutkan itu seperti Brebes kemarin, dimana arus kendaraan terhenti total (stuck). Nagreg saat ini kosong arus kendaraan capai 30 sampai 40 kilometer per jam," kata Yusri.
"Sekarang ini kepadatan jalur selatan terjadi di Gentong, bukan di Nagreg. Kepadatannya saat ini capai lima-enam kilometer, tadi pagi sampai 10 kilometer. Penyebabnya bus yang mau nanjak pelan semua, berat dengan penumpang," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Rizal saat dihubungi.
Penyebab lainnya yakni kepadatan arus, karena pengendara roda empat yang semula melintas lewat Tol Cipali sekarang ini melewat jalur selatan. Kemudian, lanjut Yusri, kepadatan arus kendaraan juga disebabkan karena aktivitas menyeberang jalan oleh warga setempat.
Meski begitu, untuk mengantisipasi kepadatan tersebut, polisi telah berkoordinasi dengan Polres Ciamis. Dimana arus kendaraan yang mengalir di Gentong dan Malangbong dialihkan ke Singaparna. Selain itu, untuk jalur kendaraan dari Bandung menuju Gentong atau Nagreg dibuat 'one way' dengan sistem buka tutup.
"Dari arah Bandung kan sepi jadi dibuat satu arah, dan untuk mengurai kemacetan kami turunkan juga personel pengurai," tambahnya.
Dari pengamatannya, kepadatan arus kendaraan selama arus balik rata-rata terjadi pada malam hari. Untuk itu, dia mengimbau pengendara motor untuk melakukan perjalanan di siang hari.
"Angka kecelakaan masih didominasi pengendara motor, jadi kami minta untuk tetap waspada. Karena kecelakaan banyak terjadi pada malam hari," tambahnya.
Meski terjadi kepadatan, arus kendaraan di Lingkar Gentong masih bisa berjalan sekitar 20 kilometer per jam. Polisi memperkirakan puncak kepadatan arus balik terjadi pada malam ini dan Minggu 10 Juli 2016 malam besok.
"Yang kami takutkan itu seperti Brebes kemarin, dimana arus kendaraan terhenti total (stuck). Nagreg saat ini kosong arus kendaraan capai 30 sampai 40 kilometer per jam," kata Yusri.
(mhd)