Purworejo Berduka, 40 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor

Selasa, 21 Juni 2016 - 02:54 WIB
Purworejo Berduka, 40 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor
Purworejo Berduka, 40 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor
A A A
JAKARTA - Bencana longsor dan banjir yang terjadi pada Sabtu 18 Juni 2016 menyisakan duka. Puuhan orang meninggal, hilang, menderita, dan terjadi kerusakan hebat pada rumah, jalan dan jembatan.

"Kabupaten yang paling parah terdampak adalah Purworejo. Kondisi terkini di lapangan mendorong Bupati Purworejo Agus Bastian menetapkan masa tanggap darurat 30 hari, berlaku 19 Juni hingga 18 Juli 2016," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Minggu (20/6/2016).

Hingga kemarin, pukul 18.00 Wib, data BPBD menyebutkan total korban banjir dan longsor telah mencapai 40 orang, tujuh masih hilang, dan 10 mengalami luka-luka.

"Terkait dengan mereka yang masih hilang, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei meminta dukungan Polri untuk menerjunkan anjing pelacak," terangnya.

Data terkini menyebutkan, bahwa 19 rumah rusak berat, dan 41 rumah terpendam. Sedangkan tiga jembatan rusak, berada di Kecamatan Loning, Mranti, dan Caok.

"BPBD masih terus melakukan pendataan di lapangan. Menurut pantauan Tim BNPB di lapangan, kendala yang sangat signifikan dalam proses evakuasi adalah kondisi wilayah yang tertimbun longsor, terutama di Desa Donorati," jelasnya.

Dia menambahkan, upaya tanggap darurat melibatkan multi pihak yang dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo. Kini, Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor telah dibentuk.

"Ada tiga arahan prioritas, yaitu pencarian korban hilang, menangani masyarakat yang terdampak, dan melakukan upaya mitigasi structural dan non struktural. Bentuk mitigasi yang akan dilakukan adalah merestorasi sungai," sambungnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8102 seconds (0.1#10.140)