Warga Compreng Sambut dan Kubur Jenazah Afif Teroris Sarinah

Kamis, 28 Januari 2016 - 13:50 WIB
Warga Compreng Sambut dan Kubur Jenazah Afif Teroris Sarinah
Warga Compreng Sambut dan Kubur Jenazah Afif Teroris Sarinah
A A A
SUBANG - Warga Desa Kalensari, Kecamatan Compreng, Subang, bahu membahu membantu proses pemakaman jenazah Sunakim alias Nakim alias Afif, pelaku teror bom Sarinah, Jakarta.

Pelaksanaan pemakaman yang berlangsung tadi malam pukul 20.00 WIB tersebut, berjalan lancar tanpa ada penolakan sedikit pun dari masyarakat setempat. Bahkan, warga berbondong-bondong mengantar jenazah menuju lokasi pemakaman.

"Kami berterima kasih, banyak warga di sini membantu proses pemakamannya (Sunakim,red). Saat bikin liang lahat, mereka berbondong-bondong membantu, begitu juga pas pemakaman, mereka ikut mengantarnya,"ujar sepupu Sunakim, Amir, Rabu (28/1/2016).

Semula, dirinya bersama keluarga sempat merasa khawatir, pemakaman jenazah Sunakim akan mendapat penolakan masyarakat, seperti terjadi di daerah lain. Namun, kekhawatiran tersebut tidak terbukti.

Amir menyebut, selama ini, Sunakim dikenalnya sebagai sosok pribadi yang baik dan humoris (senang bercanda), namun sedikit tertutup.

Hal ini menyebabkan pihak keluarga tidak banyak mengetahui sepak terjangnya di luar rumah, terutama keterlibatannya dalam jaringan terorisme.

"Orangnya memang agak tertutup. Jadi tak banyak yang tahu. Kalau orangtuanya tahu, pasti dia sudah dilarang melakukan teror bom itu, juga dilarang ikut-ikutan terlibat ,"paparnya.

Ayahanda Sunakim, Jenab, mengaku berterima kasih kepada warga yang telah membantu proses pemakaman anaknya.

Dia pun bersyukur, pelaksanaan pemakaman yang semula dikhawatirkannya mendapat penolakan, ternyata berjalan lancar. "Alhamdulillah, warga di sini semua menerima. Tidak ada yang menolak," ucapnya.

Selaku orangtua, dia bersama istrinya, Muryati mengaku sudah mengikhlaskan kepergian Sunakim, dan berharap, anaknya mendapat maaf dari masyarakat Indonesia dan pengampunan dari Allah SWT.

"Kami sudah ikhlas. Mudah-mudahan dia (Sunakim,red) diterima di sisi Allah," katanya.

Sebagai orangtua, pihaknya mengaku sangat terkejut dan tak menyangka, anak sulungnya itu bisa terlibat teror bom.

Karena memang selama ini, Sunakim sangat tertutup mengenai aktifitas yang dijalaninya di luar rumah.

Bahkan, Sunakim mampu merahasiakan rencana aksi pemboman itu dengan sangat rapi, tanpa diketahui keluarganya.

"Ketertutupannya sangat disesalkan. Kalau dia terbuka, mungkin kejadiannya takkan seperti ini. Terus memang sejak SMA, dia sudah jauh dari orangtua. Jadi kami tidak tahu apa yang dilakukannya di luar sana. Padahal waktu kecil, anaknya sangat baik," pungkas Jenab.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9274 seconds (0.1#10.140)