Keunikan Candi Sari

Minggu, 06 Desember 2015 - 02:00 WIB
Keunikan Candi Sari
Keunikan Candi Sari
A A A
SLEMAN - Terletak di tengah permukiman padat, Candi Sari di Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi situs yang jarang dikunjungi oleh wisatawan. Padahal, candi ini memiliki keunikan.

Candi ini jarang dikunjungi salah satunya karena tak jauh dari lokasinya, juga terdapat beberapa candi yang lebih terkenal, antara lain Candi Prambanan, Kalasan, Ratu Boko, maupun Sambisari. Namun, bagi sebagian orang sebenarnya kemegahan dari Candi Sari ini pun tak kalah dengan candi-candi tersebut.

Kondisi bangunannya yang cukup baik dan tertata rapinya taman di situs ini, membuat mereka yang tak sengaja datang ke tempat ini tertarik untuk kembali. Salah satu yang merasakannya, Djauhari (27), warga Condongcatur, Depok, Sleman.

Ia mengaku, awalnya hanya beristirahat di masjid tepi jalan di Jalan Solo-Yogya Km 15. "Tak sengaja datang. Kalau tempatnya masih terjaga, meski berada di tengah permukiman padat. Sebelumnya belum pernah ke sini," katanya.

Candi tersebut dari konstruksi bangunannya berlatar belakang agama Buddha. Hal itu diketahui salah satunya dari stupa yang berada di puncaknya.

Candi yang berada di Desa Bendan, Tirtamartani, Kalasan, Sleman, DIY ini diperkirakan dibangun pada abad 8 Masehi. Situs ini lebih untuk asrama atau tempat tinggal bagi para pendeta.

Keunikan yang ada di candi ini, menurut Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta Wahyu Astuti, juga ada bajralepa seperti di Candi Kalasan. Lapisan yang ada di permukaan relief-relief candi itu berwarna keemasan.

Ketika malam hari, adanya lapisan itu membuat candi ini terlihat keemasan. "Bajralepa ini, hanya ada di Candi Kalasan dan Sari. Jadi cukup unik," katanya.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8627 seconds (0.1#10.140)