Siswa Sering Bolos Dikeluarkan Sekolah, Orangtua Mengamuk

Selasa, 01 Desember 2015 - 15:53 WIB
Siswa Sering Bolos Dikeluarkan Sekolah, Orangtua Mengamuk
Siswa Sering Bolos Dikeluarkan Sekolah, Orangtua Mengamuk
A A A
CIAMIS - Sejumlah warga dan orangtua siswa Dusun Bantar, Desa Sukaharja, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, menggeruduk SMK Galuh Rahayu untuk mempertanyakan empat siswanya yang dikeluarkan pihak sekolah.

Empat siswa tersebut antara lain Rafik Kusumah (17), Hoirul Irfansyah (17), Gerhana (17), dan Arip (17). Keempatnya dikeluarkan oleh pihak sekolah lantaran sering membolos sekolah.

Perwakilan warga Yogi Permadi menuturkan, kedatangan warga ke sekolah untuk mempertanyakan status siswa yang menurut penuturan dari anak telah dikeluarkan dan dikembalikan kepada orangtuanya.

Karena menurutnya siswa harus tetap mendapatkan haknya untuk bersekolah dan mengenyam pendidikan di sekolah.

“Setelah kami melakukan audiensi, ternyata alasan dari pihak sekolah anak bersangkutan tingkat kehadirannya kurang, untuk itu kami bersama tokoh masyarakat akan memberikan pengertian kepada siswa bersangkutan,” katanya, Selasa (1/12/2015).

Salah seorang siswa yang dikeluarkan Rafik Kusumah (17) mengatakan, dia dikeluarkan lantaran tidak masuk sekolah selama satu minggu, karena sering kesiangan masuk sekolah.

“Saya jarang masuk sekolah karena kalau kesiangan suka dipukul, jadi saya tidak masuk sekolah. Kalau masuk sekolah juga tidak pernah diabsen,” jelasnya.

Sementara itu, Wakasek Kurikulum Dr Enjan Suryana mengatakan, siswa yang bersangkutan sudah mendatangani perjanjian beberapa kali, dan telah ditegur oleh pihak sekolah supaya tidak membolos.

“Siswa bukan dikeluarkan, tapi dititipkan kembali ke orangtua karena sekolah sudah tidak sanggup. Mereka masih tercatat siswa kami, mereka tetap bisa ikut ujian sekolah,” ungkapnya.

Terkait pemukulan yang dilakukan oleh guru kepada siswa yang kesiangan, Enjang menyangkal. Menurutnya tidak ada sekalipun guru menampar atau memukul murid. Namun yang dilakukan bukan pemukulan, melainkan candaan kepada siswa.

“Kami tahu anak-anak dilindungi, kami tidak demikian, tapi selalu mengayomi,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5869 seconds (0.1#10.140)