Edan! Ayah Bejat Cabuli 2 Putri Kandung Selama 5 Tahun

Selasa, 04 Agustus 2015 - 06:00 WIB
Edan! Ayah Bejat Cabuli 2 Putri Kandung Selama 5 Tahun
Edan! Ayah Bejat Cabuli 2 Putri Kandung Selama 5 Tahun
A A A
TAPANULI SELATAN - Muklis Simanjuntak, warga Desa Pangaribuan, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, tega mencabuli dua putri kandungnya.

Parahnya, perbuatan bejat tersebut sudah dilakukannya sejak para korban masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Kedua korban masing-masing berinisial YRS (16) dan MRS (14). Pelaku ditangkap ketika hendak menjemput YRS ke sekolahnya yang berada di Kota Sipirok.

Peristiwa itu terungkap berawal dari kecurigaan warga di kampung itu. Sebab, pelaku sering membawa kedua putrinya ke kebun pada sore hari, sedangkan pulang ke rumah ketika hari sudah gelap.

Karena curiga, salah seorang paman korban bernama Ali Sentosa, langsung menjumpai YRS ke sekolahnya dan menanyakan kebenaran perlakuan orang tua kandungnya tersebut. Spanton, YRS membenarkan apa yang dicurigai oleh warga di kampung mereka.

Menurut cerita YRS kepada Ali Sentosa, tindakan cabul itu sudah dilakukan Mukhlis sejak dia duduk di bangku kelas V SD.

"Wajarlah kami curiga, karena dia selalu membawa mereka (korban) ke kebun pada pukul 15.00 WIB, dan pulang ke rumah pukul 17.00 WIB," tuturnya kepada wartawan ketika ditemui di Mapolsek Sipirok.

Kondisi yang sama juga terjadi pada MRS. Menurutnya, MRS dicabuli oleh ayah kandungnya tersebut ketika masih duduk dibanguk kelas IV SD, hingga dia sudah melanjutkan pendidikan ke SLTP.

"Kalau YRS di cabuli sejak kelas V SD sampai kelas I SLTA. Sedangkan MRS dicabuli sejak kelas IV SD sampai kelas I SLTP," sebut Ali Sentosa langsung membuat pengaduan ke Mapolsek Sipirok.

Lain lagi pengakuan Supriadi Simanjuntak (17), abang kandung para korban. Menurutnya, dia selalu disuruh pulang lebih awal oleh pelaku dari kebun. Padahal, ketika pergi mereka selalu bersama.

"Saat itu, saya curiga karena bapak selalu menyuruh saya pulang lebih awal, dan tidak tau alasannya," tutur remaja yang duduk di bangku SMA itu.

Dia menjelaskan, jarak antara kebun dan rumah mereka lebih kurang 5 kilo meter. Dia dan kedua adiknya tersebut selalu diajak berjalan kaki oleh pelaku ketika pergi ke kebun.

Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Parluatan Siregar, mengatakan morif terjadinya pelecehan seksual terhadap dua anak kandung di Pangaribuan karena hawa nafsu tidak terkendali. "Ini sudah kekerasan seksual," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6128 seconds (0.1#10.140)