Kerugian Harga BBM di Bawah Keekonomian Rp12 T

Kamis, 30 Juli 2015 - 03:27 WIB
Kerugian Harga BBM di Bawah Keekonomian Rp12 T
Kerugian Harga BBM di Bawah Keekonomian Rp12 T
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, defisit alias kerugian yang harus ditanggung akibat menjual harga bahan bakar minyak (BBM) di bawah harga keekonomian mencapai Rp12 triliun.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM I GN Wiratmaja Puja mengatakan, angka tersebut merupakan akumulasi selama hampir enam bulan pada tahun ini.

Menurutnya, untuk menutupi kerugian tersebut pemerintah mencanangkan adanya dana cadangan (petroleum fund). Dana tersebut nantinya dibutuhkan untuk menyuntik dan melakukan stabilisasi harga BBM.

"‎Belum bisa diproyeksikan. Yang jelas kan Anda sudah tahu dalam lima bulan terakhir sudah Rp12 triliun. Dibutuhkan untuk nyuntik itu," kata dia di kantornya, Rabu (29/7/2015).

Dia mengungkapkan, angka kerugian yang terjadi akibat harga BBM tidak sesuai keekonomian nantinya akan diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Angka ini nantinya dapat berubah tergantung harga minyak dunia.

"Harga minyak sempat naik kan. Mei, Juni, dan Juli. Sekarang mulai turun lagi. Waktu naik banget itu kan deltanya besar. Besok belum tahu harga naik atau turun," pungkasnya.

Sekadar informasi, total kerugian Rp12 triliun yang harus ditanggung tersebut merupakan akumulasi dari harga premium dan solar yang tidak sesuai perekonomian.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5839 seconds (0.1#10.140)