Diserang Hama Keong Mas Petani Madura Meradang

Selasa, 05 Mei 2015 - 13:54 WIB
Diserang Hama Keong Mas Petani Madura Meradang
Diserang Hama Keong Mas Petani Madura Meradang
A A A
BANGKALAN - Para petani yang ada di Desa Bureh, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, meradang oleh hama keong mas yang menyerang tanaman padi mereka.

Akibatnya, tanaman padi yang berusia satu minggu banyak yang patah. Kondisi tersebut sangat merugikan para petani karena mengancam pertumbuhan tanaman padinya.

Para petani tidak bisa berbuat banyak atas serangan keong mas. Mereka hanya bisa melakukan pembersihan dengan cara memungut satu persatu keong mas.

"Keberadaan keong mas sangat merugikan para petani. Karena keong mas ini memakan tanaman padi yang baru tumbuh," terang salah seorang petani setempat, Musaimah, Selasa (5/5/2015).

Menurut Musaimah, kini dirinya bersama petani yang lain hanya bisa mengambil keong mas setiap hari. Hal tersebut dilakukan supaya keong mas tidak lagi memakan batang tanaman padi miliknya.

"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah, sehingga bisa membantu para petani yang merugi ini akibat serangan dari keong mas," paparnya.

Sementara itu, Kabid Produksi dan Holtikultural Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Bangkalan Geger Heri Susianto, membenarkan adanya serangan keong mas tersebut. Ia menyatakan, tanaman padi yang diserang keong mas sekira 10 hektar.

"Makanya itu, kami bersama kelompok tani dan TNI mengadakan gerakan untuk membasmi keong mas pagi ini. Dalam membasmi keong mas, kita tidak boleh melupakan telurnya. Sebab, dalam satu telur bisa menjadi 150 sampai 200 keong," terang Geger.

Menurut Geger, keong emas sendiri menyerang tanaman padi yang berusia sekira satu minggu. Jika tanaman padi usianya diatas itu, tidak akan diserang keong mas. Pemilik lahan harus pro aktif untuk melihat sawahnya agar hama keong mas bisa diatasi.

"Kita akan data petani yang dirugikan akibat keong mas. Nanti kita usulkan pada cadangan benih daerah (CBD) dan cadangan benih nasional (CBN) agar dapat bantuan," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5585 seconds (0.1#10.140)