Terhimpit Beban Ekonomi Pemuda Bukittinggi Gantung Diri

Jum'at, 10 April 2015 - 10:23 WIB
Terhimpit Beban Ekonomi Pemuda Bukittinggi Gantung Diri
Terhimpit Beban Ekonomi Pemuda Bukittinggi Gantung Diri
A A A
BUKITTINGGI - Diduga tak kuat menahan himpitan ekonomi, Riki Nisi Jaya (24), pemuda asal kota Bukittinggi Sumatera Barat, memilih mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.

Alasan bunuh diri pemuda yang bekerja sebagai buruh bangunan tersebut diketahui dari beberapa catatan di buku harianya. Dimana dalam buku tersebut Riki menulis jika hidupnya kian hari kian sulit.

Jasad Riki pertama kali ditemukan oleh ibu kandungnya Otilalase (55). Wanita yang bekerja sebagai pemulung itu histeris saat masuk kamar anaknya, Kamis (9/4/2014) sore, mendapati Riki tergantung dengan tali dilehernya.

Karuan saja, teriakan Oti mengundang para tetangga mendatangi rumah yang beralamat di depan Kampus Muhammadiyah Jalan By Pass Aur Kuning, Kota Bukittinggi.

Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak mendatangi lokasi dan melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Dari olah TKP polisi menemukan buku harian Riki yang berisi alasanya bunuh diri.

Kesimpulan awal polisi, korban murni bunuh diri, karena lidah korban menjulur keluar dan tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

Sementara paman korban, Menaz mengatakan, sebelumnya Riki juga sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri, tapi gagal.

"Dia (Riki) pernah mau terjun dari jembatan layang, tapi dicegah warga. Kemudian juga pernah menabrakan diri ke mobil lewat, tapi pengendaranya bisa menghindari," katanya.

Sedangkan ibu korban menyebutkan, jika anaknya tersebut sering mengeluh sakit kepala,"Selama ini, anak saya dua tahun stress dan pernah di rawat di rumah sakit jiwa," jelasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3615 seconds (0.1#10.140)