Korban Bunuh Diri Sekeluarga Pernah Curhat Masalah Ekonomi

Minggu, 05 April 2015 - 11:01 WIB
Korban Bunuh Diri Sekeluarga Pernah Curhat Masalah Ekonomi
Korban Bunuh Diri Sekeluarga Pernah Curhat Masalah Ekonomi
A A A
KEDIRI - Teka-teki misteri korban bunuh diri sekeluarga di Desa Minggiran, Kecamatan Paparan, Kadiri, Jawa Timur, sedikit terkuat.

Ketua RT setempat Philipus Suparji menyebutkan, jika beberapa hari sebelum kejadian, salah seorang korban bunuh diri, Yudi Santoso sempat bercerita pada warga sekitar mengenai kesulitan ekonomi keluarganya.

"Mereka mengaku kesulitan biaya hidup. Bahkan untuk membayar sewa kos saja sulit, sehingga harus pindah ke rumah orang tuanya di Minggiran Kediri dari sebelumnya di Surabaya," kata Philipus.

Dijelaskan Pihilpus, setelah istri Yudi keluar dari pekerjaan sebagai sales obat, mereka tidak sanggup lagi membaya sewa rumah.

"Sementara Yudi mengaku kesulitan mencari kerja setelah dipecat dari pekerjaan sebelumnya setahun lalu. Mungkin himpitan ekonomi itulah yang membuat korban sekeluarga bunuh diri," sebutnya.

Sementara Widiono Hermawan, Kepala Dusun setempat mengatakan, korban baru tinggal sekitar tiga minggu di Minggiran, namun jarang berinteraksi dengan tetangga .

"Selama ini setahu warga Yudi menjalankan bisnis online, sementara anaknya Ola sering bermain dengan tetangga sekitar. Bahkan sebelum ditemukan tewas, Ola sempat dicari teman-temannya untuk diajak bermain," pungkasnya.

Sebelumya, Yudi Santoso ditemukan tewas di dalam kamarnya bersama dengan istrinya Fajar Retno serta anaknya Ola yang masih berusia 7 tahun, di Desa Minggiran, Kecamatan Papar, Kediri, Jawa Timur.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2720 seconds (0.1#10.140)