Sebarkan Kepercayaan Yehova Witnesses 5 WNA Dideportasi

Rabu, 01 April 2015 - 16:29 WIB
Sebarkan Kepercayaan Yehova Witnesses 5 WNA Dideportasi
Sebarkan Kepercayaan Yehova Witnesses 5 WNA Dideportasi
A A A
DENPASAR - Lima orang Warga Negara Asing (WNA) dideportasi Kantor Imigrasi Klas I Khusus Ngurah Rai karena menyebarkan kepercayaan Yehova Witnesses di Bali.

Kelima WNA tersebut dua dari Amerika Serikat yaitu Mishael Alexander Martinez dan Derrick Gary Leonard; dua dari Australia yaitu James Rua Ropiha dan Brayden James Bevan; serta seorang dari Prancis, Steven Gerard Felix Otal.

Kepala Bidang Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Mohammad Sholeh mengatakan, kelima WNA ini melanggar Pasal 122 huruf a Undang-Undang Nomor 6 tahun 2011 tentang Kemigrasian serta Pasal 3 dan Pasal 4 Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri Nomor I Tahun 1979 tentang Tata cara Pelaksanaan Penyiaran Agama dan Bantuan Luar Negeri kepada Lembaga Keamanan di Indonesia.

"Mereka menyebarkan agama dengan menggunakan Visa On Arrival," jelasnya, di Denpasar, Rabu (01/04/2015).

Dia menambahkan, kelima orang tersebut ditanggkap pada 11 Maret 2015, di Kompleks Meteo Utara Jalan Teratai II-Tuban- Badung.

Saat itu kelima WNA dari negara berbeda itu tengah membagi-bagikan brosur kepada warga tentang kepercayaan Yehova Witnesses atau saksi Yehova.

"Kami menangkap mereka karena kami mendapatkan laporan dari masyarakat, mereka ini sudah meresahkan warga," paparnya.

Dia menambahkan, bahwa kelima WNA itu menyebarkan kepercayaanya dengan mengetuk-ngetuk pintu warga, apabila tidak dibukakan akan ditungguin terus oleh para penyebar kepercayaan tersebut.

"Mereka ini sangat memaksa, kalau tidak dibukakan pintu oleh pemilik rumah mereka masih tetap menunggu," timpalnya.

M Sholeh menegaskan, kegiatan pelaksanaan penyiaran agama tidak dibenarkan untuk ditujukan terhadap orang atau kelompok orang yang telah memeluk atau menganut agama lain.

"Saat ini kami sudah menyiapkan tiket mereka untuk. Untuk tanggal pastinya kami belum dapatkan kapan mereka bisa kita deportasi yang jelas secepatnya, sekarang kami masih menunggu tiket untuk mereka," paparnya.

Rata-rata ke lima WNA itu, kata dia, sudah pernah datang ke Bali. "Kemungkinannya masih ada orang lain lagi yang menyebarkan kepercayaanya ini," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6199 seconds (0.1#10.140)