Tahun 2015, Ditarget Terbentuk 3.000 UKM Baru

Rabu, 18 Februari 2015 - 23:14 WIB
Tahun 2015, Ditarget Terbentuk 3.000 UKM Baru
Tahun 2015, Ditarget Terbentuk 3.000 UKM Baru
A A A
KARANGANYAR - Pemkab Karanganyar terus mendorong berdirinya kelompok usaha kecil dan menengah (UKM) baru di tahun 2015. Sebanyak 6.000 UKM baru diklaim telah terbentuk di tahun 2014.

Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan, pengembangan sektor UKM menjadi salah satu fokus perhatian sebagaimana visinya mewujudkan 10.000 wirausahawan mandiri. Pada tahun 2015, ditargetkan 3.000 UMK baru dapat tumbuh.

Dengan demikian, secara bertahap target 10.000 usahawan mandiri dapat diwujudkan. Agar peluang usaha yang tumbuh dapat dinamis, Dinas serta perangkat kecamatan dan desa harus mengidentifikasi produk di daerahnya.

Dia juga meminta agar usaha yang sudah berjalan dipastikan dapat berkembang. “Perkembangan usaha di Karanganyar sangat memungkinkan terwujud. Selain itu, jumlah UMK tertinggi di Surakarta, program pendidikan gratis membuat daya beli masyarakat meningkat,” tandas Juliyatmono, Rabu (18/2/2015).

Pendamping pelaku usaha kecil, Damaryanto Widarto mengatakan, masih banyak yang harus dievaluasi dari program yang telah dijalankan. Di antaranya karena mayoritas masih pengusaha baru, mereka belum mampu menyusun laporan pembukuan.

Mereka juga sulit mengembangkan usahanya karena modal terlalu kecil, yakni kurang dari Rp10 juta. “Artinya mereka dari kalangan kurang mampu, tapi punya niat untuk lebih maju,” jelas Damaryanto.

Selain itu, hasil produksi belum memenuhi standar produk baku. Inovasi untuk mengembangkan jenis produknya juga belum ada. Sehingga daya saing dengan produk daerah lain masih rendah.

Pelaku UKM banyak di antaranya yang memiliki lebih dari satu jenis produk. Sehingga pelatihan yang diberikan menjadi kurang fokus.

Selain itu, sejumlah fasilitas penunjang juga belum memadai. “Mereka sedang merintis usaha dari nol. Ada yang baru belajar secara mandiri, ada yang menjalankan secara kelompok,” bebernya.

Dari total pengusaha kecil yang menerima bantuan, 71,9% merupakan UKM baru. Hal ini menunjukkan program cukup direspon namun hasilnya memang masih banyak yang perlu dievaluasi.

Sementara, bantuan hibah yang disiapkan di tahun 2014 sebagai modal usaha sekitar Rp3,1 miliar. Dari jumlah itu, yang tidak terserap hanya Rp40 juta.
(lis)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6337 seconds (0.1#10.140)