Curhat Mafia di Polri Viral, Bhabinkamtibmas Aipda Aksan Minta Maaf
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Video curahan hati (Curhat) tentang banyaknya mafia di tubuh Polri, dari seorang anggota Bhabinkamtibmas Polres Tana Toraja, Aipda Aksan, viral di media sosial. Usai curhatannya viral, anggota polisi ini justru meminta maaf.
Permintaan maaf dari bintara Polri ini, direkam dalam sebuah video dan beredar luas di media sosial. Dalam video permintaan maaf itu, Aipda Aksan menyebut, tuduhannya soal mafia di rubuh Polri itu keliru.
Curhatan Aipda Aksan ini, sempat menjadi polemik karena dia mengatakan banyaknya mafia di tubuh Polri. Keberadaan mafia itu, dicontohkannya terjadi saat proses pengajuan menjadi perwira, serta pengajuan pindah tugas bagi anggota polisi.
Meski demikian, Polda Sulsel tak tinggal diam atas viralnya video curhatan anggota polisi tersebut. Aipda Aksan, dan tiga anggota polisi lainnya, harus menjalani pemeriksaan terkait video curhatan tersebut.
Video curhatan anggota polisi yang berdurasi sekitar tiga menit itu, juga dinilai telah mencoreng nama isntitusi Polri, karena tidak dilengkapi dengan bukti dan data. Aipda Akhsan dalam videonya, hanya menyebut untuk menjadi perwira harus membayar.
Tak hanya itu, dalam videonya Aipda Aksan juga mengatakan, anggota polisi yang ingin pindah tugas harus membayar. Dia bahkan mengatakan, adanya korupsi dengan berkurangnya anggaran BBM bagi personel di lapangan. Dia meminta Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membersihkan mafia di tubuh Polri.
Permintaan maaf dari bintara Polri ini, direkam dalam sebuah video dan beredar luas di media sosial. Dalam video permintaan maaf itu, Aipda Aksan menyebut, tuduhannya soal mafia di rubuh Polri itu keliru.
Curhatan Aipda Aksan ini, sempat menjadi polemik karena dia mengatakan banyaknya mafia di tubuh Polri. Keberadaan mafia itu, dicontohkannya terjadi saat proses pengajuan menjadi perwira, serta pengajuan pindah tugas bagi anggota polisi.
Meski demikian, Polda Sulsel tak tinggal diam atas viralnya video curhatan anggota polisi tersebut. Aipda Aksan, dan tiga anggota polisi lainnya, harus menjalani pemeriksaan terkait video curhatan tersebut.
Video curhatan anggota polisi yang berdurasi sekitar tiga menit itu, juga dinilai telah mencoreng nama isntitusi Polri, karena tidak dilengkapi dengan bukti dan data. Aipda Akhsan dalam videonya, hanya menyebut untuk menjadi perwira harus membayar.
Tak hanya itu, dalam videonya Aipda Aksan juga mengatakan, anggota polisi yang ingin pindah tugas harus membayar. Dia bahkan mengatakan, adanya korupsi dengan berkurangnya anggaran BBM bagi personel di lapangan. Dia meminta Kapolri, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo membersihkan mafia di tubuh Polri.