Pulau Enggano Bengkulu Kembali Diguncang Gempa M5,0, Ini Penjelasan BMKG

Senin, 21 November 2022 - 10:16 WIB
loading...
Pulau Enggano Bengkulu Kembali Diguncang Gempa M5,0, Ini Penjelasan BMKG
Gempa tektonik dengan Magnitudo (M)5,0 kembali mengguncang Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu, Senin (21/11/2022), pukul 08.41 WIB. (Ist)
A A A
BENGKULU - Gempa tektonik dengan Magnitudo (M)5,0 kembali mengguncang Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Bengkulu Utara, Bengkulu , Senin (21/11/2022), pukul 08.41 WIB.

Hasil analisis BMKG, gempa di wilayah Pantai Barat Sumatera, Bengkulu ini memiliki parameter update dengan M4,9. Dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,90° LS ; 100,79° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 171 km Barat Laut Enggano, Pulau Enggano, pada kedalaman 10 km.

Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Ahli Muda Stasiun Geofisika Kepahiang Provinsi Bengkulu, Sabar Ardiansyah mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Sabar, Senin (21/11/2022).

Dijelaskan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Pagai Selatan, Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, dengan skala intensitas II MMI.

Baca: Gempa Bermagnitudo 6,8 Guncang Enggano Bengkulu.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan, kata Sabar, menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Sabar.

Sabar menyebutkan, hasil monitoring BMKG, hingga pukul 09.00 WIB, belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Baca Juga: BMKG Catat Ada 7 Kali Gempa Susulan Getarkan Bengkulu.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," pungkas Sabar.
(nag)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1035 seconds (0.1#10.140)