Imigrasi Polman Gagas Rakor Tim Pengawasan Orang Asing
loading...
A
A
A
POLMAN - Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Polewali Mandar, menggagas Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Orang
Asing (Tim PORA) Kabupaten Polewali Mandar, Senin (06/07/2020).
Pada rakor ini yang dihadiri Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, Wishnu Daru Fajar, dan Kepala Kantor Imigrasi
Polewali Mandar, Habiburrahman.
Selain itu, kegiatan juga dihadiri oleh perwakilan TNI, Polri, perwakilan intansi vertikal, serta camat dari
delapan Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar. Kedelapan Kecamatan tersebut adalah Anreapi,
Tapango, Matakali, Mapilli, Luyo, Limboro, Bulo, dan Balanipa.
Bupati Polewali Mandar yang membuka kegiatan sekaligus mengukuhkan Tim PORA yang dibentuk tersebut dan digelar di Hotel Ratih, Polewali, ini.
Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar berharap agar para perwakilan TNI, Polri, Instansi Vertikal, dan Kecamatan yang hadir untuk dapat menjadikan Pengawasan Orang Asing sebagai salah
satu prioritas kinerja.
Ia mengatakan, globalisasi akan mendorong pekerja dan investor asing untuk masuk ke Polewali Mandar di masa mendatang.
"Zaman sekarang semakin cepat, orang asing mudah masuk ke daerah kita, oleh sebab itu saya berharap
Bapak Ibu yang hadir di acara ini benar-benar berkoordinasi dalam pengawasan Orang Asing. Kita
sekarang tidak bisa lagi acuh terhadap Orang Asing yang masuk," katanya.
"Untuk saat COVID-19 ini, memang Orang Asing berkurang yang masuk ke Polman. Kita biasa menerima
seratusan WN Jepang yang mempelajari kakao di sini, belum lagi akan ada even festival budaya
namun bukan berarti kita boleh lengah," ujar dia.
Sementara, menurut Kepala Divisi Keimigrasian, sejatinya koordinasi antar instansi biasa dilakukan dalam mengawal Orang Asing yang berada di Indonesia.
Ia menyebut CIQ (Custom, Immigration, dan Quarantine) sebagai salah satu contoh sederhananya.
"Kalau di Bandara atau Pelabuhan Internasional, kita bisa melihat CIQ. Tiga instansi yang berbeda, namun melakukan tujuan yang sama, yakni memastikan Orang Asing yang masuk ke Wilayah Indonesia tidak berbahaya dan memberikan manfaat," jelasnya.
"Setelah lolos CIQ, kita masih terus melakukan pengawasan melalui instansi-instansi terkait, misal apabila WNA itu adalah pekerja, maka Disnaker memiliki andil juga dalam pengawasannya. Misalnya itu pemuka agama, maka Kantor Kementerian Agama ikut mengawasinya, dan seterusnya pada instansi lainnya," papar Wishnu dalam pemaparan materi.
Kepala Kantor Imigrasi Polewali Mandar berharap bahwa Tim PORA ini tidak hanya menjadi sekadar seremonial. Ia berjanji akan menunjuk pejabat di jajarannya untuk melakukan tindakan nyata sebagai tindak lanjut pengukuhan Tim PORA tingkat kecamatan ini.
"Semoga ini tidak bersifat seremonial saja, melainkan ada aksi nyata yang berdampak dalam hal pengawasan Orang Asing. Setelah ini saya akan meminta Kasi Intel saya untuk membentuk rencana kerja
untuk Tim PORA ini. Hal ini bisa dimulai dengan membuat grup Whats App untuk memudahkan
komunikasi," tutupnya.
Asing (Tim PORA) Kabupaten Polewali Mandar, Senin (06/07/2020).
Pada rakor ini yang dihadiri Bupati Polewali Mandar, Andi Ibrahim Masdar, Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, Wishnu Daru Fajar, dan Kepala Kantor Imigrasi
Polewali Mandar, Habiburrahman.
Selain itu, kegiatan juga dihadiri oleh perwakilan TNI, Polri, perwakilan intansi vertikal, serta camat dari
delapan Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar. Kedelapan Kecamatan tersebut adalah Anreapi,
Tapango, Matakali, Mapilli, Luyo, Limboro, Bulo, dan Balanipa.
Bupati Polewali Mandar yang membuka kegiatan sekaligus mengukuhkan Tim PORA yang dibentuk tersebut dan digelar di Hotel Ratih, Polewali, ini.
Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar berharap agar para perwakilan TNI, Polri, Instansi Vertikal, dan Kecamatan yang hadir untuk dapat menjadikan Pengawasan Orang Asing sebagai salah
satu prioritas kinerja.
Ia mengatakan, globalisasi akan mendorong pekerja dan investor asing untuk masuk ke Polewali Mandar di masa mendatang.
"Zaman sekarang semakin cepat, orang asing mudah masuk ke daerah kita, oleh sebab itu saya berharap
Bapak Ibu yang hadir di acara ini benar-benar berkoordinasi dalam pengawasan Orang Asing. Kita
sekarang tidak bisa lagi acuh terhadap Orang Asing yang masuk," katanya.
"Untuk saat COVID-19 ini, memang Orang Asing berkurang yang masuk ke Polman. Kita biasa menerima
seratusan WN Jepang yang mempelajari kakao di sini, belum lagi akan ada even festival budaya
namun bukan berarti kita boleh lengah," ujar dia.
Sementara, menurut Kepala Divisi Keimigrasian, sejatinya koordinasi antar instansi biasa dilakukan dalam mengawal Orang Asing yang berada di Indonesia.
Ia menyebut CIQ (Custom, Immigration, dan Quarantine) sebagai salah satu contoh sederhananya.
"Kalau di Bandara atau Pelabuhan Internasional, kita bisa melihat CIQ. Tiga instansi yang berbeda, namun melakukan tujuan yang sama, yakni memastikan Orang Asing yang masuk ke Wilayah Indonesia tidak berbahaya dan memberikan manfaat," jelasnya.
"Setelah lolos CIQ, kita masih terus melakukan pengawasan melalui instansi-instansi terkait, misal apabila WNA itu adalah pekerja, maka Disnaker memiliki andil juga dalam pengawasannya. Misalnya itu pemuka agama, maka Kantor Kementerian Agama ikut mengawasinya, dan seterusnya pada instansi lainnya," papar Wishnu dalam pemaparan materi.
Kepala Kantor Imigrasi Polewali Mandar berharap bahwa Tim PORA ini tidak hanya menjadi sekadar seremonial. Ia berjanji akan menunjuk pejabat di jajarannya untuk melakukan tindakan nyata sebagai tindak lanjut pengukuhan Tim PORA tingkat kecamatan ini.
"Semoga ini tidak bersifat seremonial saja, melainkan ada aksi nyata yang berdampak dalam hal pengawasan Orang Asing. Setelah ini saya akan meminta Kasi Intel saya untuk membentuk rencana kerja
untuk Tim PORA ini. Hal ini bisa dimulai dengan membuat grup Whats App untuk memudahkan
komunikasi," tutupnya.
(agn)