Kisah Suharto Peraih Emas SEA Games, 20 Tahun Jadi Tukang Becak Kini Diangkat Pegawai Bapenda

Kamis, 20 Oktober 2022 - 18:40 WIB
loading...
Kisah Suharto Peraih...
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menemui Suharto, mantan atlet balap sepeda peraih medali emas SEA Games 1979 yang selama 20 jadi tukang becak dan pemulung. Foto/SINDOnews/Lukman Hakim
A A A
SURABAYA - Kepedihan Suharto, mantan atlet balap sepeda peraih medali emas pada SEA Games 1979 yang selama puluhan tahun menjadi tukang becak dan pemulung pelan-pelan mulai berakhir.

Terhitung sejak Mei2022, Suharto resmi diangkat untuk bekerja sebagai petugas keamanan di UPT Bapenda Gresik. Suharto sempat viral akibat kondisi hidupnya yang memprihatinkan. Pasalnya prestasi Suharto saat muda begitu gemilang dengan sederet prestasi yang telah ia torehkan sebagai atlet balap sepeda.



Pada 1976, Suharto meraih juara 2 perorangan dan beregu 2000 km di Thailand. Kemudian di 1977 Suharto berhasil memecahkan rekor PON Nasional untuk nomor nomor individual time trial (ITT) dan team pursuit.

Selanjutnya pada 1978 Suharto juga sempat mengikuti Olympiade di Montreal Jerman namun kurang beruntung dan tidak dapat nomor juara karena ia mengalami kecelakaan saat mengayuh sepeda di sana.

Tidak hanya itu, pada 1978 ia juga juara 3 Open Turnanen di China, serta juara 1 di Sea Games Kualalumpur tahun 1979.

Namun dengan prestasi segudang, di masa tuanya, Suharto justru menghidupi keluarga dengan mengayuh becak bahkan juga memulung untuk mencari nafkah.



Diketahui Suharto sempat menjadi tukang becak sejak selama 20 tahun lalu. Tentu hal ini menjadi hal yang begitu kontras.

Kondisi Suharto itulah yang membuat Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa trenyuh sehingga diberikan perhatian. Suharto kemudian diangkat sebagai pegawai di UPT Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Gresik.

“Kegigihan Pak Suharto layak untuk ditiru. Masa mudanya beliau sungguh gemilang prestasinya. Semoga kita semua dilimpahkan rizki yang lancar barokah oleh Allah SWT,” tutur Khofifah dikutip Kamis (20/10/2022).

Khofifah mengungkapkan, dua hari sebelum Lebaran Idul Fitri pada Mei 2022 lalu, dirinya keliling daerah. Tiba di Gresik sudah masuk buka puasa.



"Saya berbagi makanan berbuka sembari bagi sembako untuk penarik becak. Saat itu di antara penarik becak ada yang angkat tangan bersuara lantang bahwa beliau pernah meraih medali emas pada SEA GAMES juga medali perak open turnamen sepeda balap di Thailand dan China. Namanya Suharto. Saat itu beliau penarik becak merangkap pemulung,” katanya.

Ketika ditanya nomor handphonenya agar bisa berkoordinasi untuk tindak lanjut pemberian intervensi, Suharto menjawab bahwa ia tidak memiliki ponsel. Maka Khofifah meminta alamat di mana Suharto tinggal kesokan harinya dikirimkanlah ponsel untuk Suharto.

Orang nomor satu di Jatim ini pun tak lantas diam. Ia segera meminta Kepala Bapenda Jatim untuk menindaklanjuti. Tak hanya diberikan ponsel genggam saja, namun Khofifah juga memberikan Suharto pekerjaan tetap yang lebih layak.

“Keesokan harinya beliau ditemui Kepala Bapenda dan diajak menjadi karyawan Bapenda di UPT. Gresik. Alhamdulillah sampai saat ini beliau sehat,” ujar Khofifah.

Sementara itu, Suharto menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Khofifah.Ia menceritakan bahwa ia atlet balap sepeda yang berhasil mengibarkan merah putih di luar negeri. Namun ia menyatakan bahwa selama ini ia kurang mendapatkan perhatian.

“Maka saya pindah ke Gresik dan alhamdulillah bertemu dengan Ibu Gubernur Khofifah, dan diberi pekerjaan di Bapenda. Terimakasih Bu Khofifah telah menyambung nyawa saya,” ujarnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1509 seconds (0.1#10.140)