Duel dengan Perampok, Dua Pemuda Diganjar Penghargaan

Selasa, 28 Oktober 2014 - 11:21 WIB
Duel dengan Perampok, Dua Pemuda Diganjar Penghargaan
Duel dengan Perampok, Dua Pemuda Diganjar Penghargaan
A A A
BANDUNG - Dua pemuda yakni Sandi Sopian (23) dan Arief Rianto (23), diganjar penghargaan atas keberaniannya melawan tiga perampok bersenjata tajam yang beraksi di sebuah minimarket. Sandi dan Arief adalah karyawan minimarket yang ada di Jalan Terusan Jakarta, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, itu.

Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Mashudi menuturkan, piagam penghargaan dalam rangka Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-86 tersebut diberikan untuk memicu keberanian para pemuda Kota Bandung‎ membantu kepolisian memberantas kriminalitas.

"Keberanian pemuda ini patut kita beri penghargaan karena keberaniannya berduel dan menangkap pelaku," ujarnya di Lapangan Upacara Mapolrestabes Bandung, Selasa (28/10/2014).

Penghargaan tersebut diberikan atas keberanian Sandi dan Arief ‎melawan perampok yang beraksi di minimarket tempat keduanya bekerja, 19 Oktober 2014. Kala itu, Sandi dan Arief yang bertugas shift pagi baru saja membuka toko. Baru saja rolling door dibuka, mereka dikagetkan dengan para pelaku yang sudah menunggu di depan dan langsung merangsek ke dalam toko dengan membawa golok.

"Pintu dua, rolling door sama pintu kaca. Saya sempat tahan di pintu kaca, tapi kalah tenaga. Saya akhirnya ditodong pake golok, sedangkan Arief dibawa ke kamar mandi buat disekap oleh satu pelaku," kata Sandi.

Saat itu, Sandi melawan hingga sempat mendapat sabetan golok. Beruntung Sandi berhasil menangkis dan golok hanya mengenai jari manis tangan kanannya. Tak hanya itu, saat duel tersebut Sandi sempat menendang pelaku hingga tersungkur dan golok lepas dari genggaman.

Melihat kondisi itu, Sandi langsung lari hingga terjadi kucing-kucingan antara dua pelaku dan dirinya. Terkepung, akhirnya Arief pun berduel dengan dua pelaku di halaman toko sambil berteriak minta tolong.

Sementara di dalam toko, ‎Arief yang tangannya terikat lakban sempat mendapat ancaman pembunuhan. Namun, saat pelaku yang menyekapnya mengetahui Sandi tengah berduel dengan dua pelaku sambil berteriak minta tolong, pelaku langsung melepaskan ikatan.

"Si pelaku bilang, katanya lakban ini bakal dilepas asal jangan teriak rampok. Pas jalan keluar bareng sama pelaku, saya melihat ada helm di meja kasir. Langsung saja saya pukul bagian belakang kepalanya pake helm," tutur Arief.

Arief pun berhasil keluar dan bergabung dengan Sandi yang tengah berduel dengan dua pelaku. Tak berselang lama, teriakan Ari‎ef berhasil mengundang perhatian warga. Para perampok berhasil ditangkap.

Selain Sandi dan Arief, seorang anggota Babinkamtibmas Polsekta Kiaracondong, Aiptu Dida Kuntari, diganjar penghargaan yang sama. Pria yang menjadi polisi sejak tahun 1992 itu dianggap sigap saat mendapat laporan ‎perampokan tersebut.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0554 seconds (0.1#10.140)